Kisah Hikmah - Banyak Membaca Buku Tetapi Banyak yang Terlupa, Lalu Apa Gunanya Membaca?

ORBITINDONESIA.COM - “Guru, saya sudah membaca begitu banyak buku… tapi saya lupa sebagian besarnya. Jadi apa gunanya membaca?”

Itulah pertanyaan seorang murid yang penasaran kepada gurunya. Sang guru tidak menjawab. Ia hanya menatapnya dalam diam.

Beberapa hari kemudian, mereka sedang duduk di tepi sungai, tiba-tiba, lelaki tua itu berkata: “Saya haus. Ambilkan saya air… tapi pakai saringan tua yang tergeletak di tanah itu.”

Murid itu tampak bingung. Permintaan yang konyol. Bagaimana mungkin seseorang membawa air dengan saringan yang berlubang?
Tapi ia tak berani membantah.

Ia mengambil saringan itu dan mencoba. Sekali. Dua kali. Berkali-kali…

Ia berlari lebih cepat, memiringkannya dengan cara yang berbeda, bahkan mencoba menutupi lubang dengan jari-jarinya. Tidak ada yang berhasil. Ia tidak bisa menahan setetes pun.

Lelah dan frustrasi, ia menjatuhkan saringan itu di kaki sang guru dan berkata: “Maaf. Saya gagal. Mustahil.”

Guru itu menatapnya dengan ramah dan berkata: "Kamu tidak gagal. Lihat saringannya."

Siswa itu melirik ke bawah... dan menyadari sesuatu. Saringan tua, gelap, dan kotor itu kini berkilau bersih. Airnya, meskipun tak pernah berhenti, telah membilasnya berulang kali hingga berkilau.

Guru itu melanjutkan: "Begitulah membaca. Tak masalah jika kamu tidak mengingat setiap detailnya. Tak masalah jika pengetahuan itu terasa mengalir begitu saja, seperti air yang melewati saringan...

Karena saat kamu membaca, pikiranmu disegarkan. Semangatmu diperbarui. Ide-idemu teroksigenasi. Dan bahkan jika kamu tidak langsung menyadarinya, kamu sedang diubah dari dalam ke luar."

Itulah tujuan membaca yang sebenarnya. Bukan untuk mengisi ingatanmu... melainkan untuk membersihkan dan memperkaya jiwamu.

(Sumber: Teacher Trixie;s Corner) ***