Raksasa Teknologi Menggelontorkan Dana Besar untuk AI Demi Mendominasi Ledakan Kecerdasan Buatan Itu

ORBITINDONESIA.COM - Para raksasa di sektor teknologi sedang meningkatkan belanja mereka untuk kecerdasan buatan, demi meraup keuntungan dari ledakan AI yang telah mendorong saham ke rekor tertinggi.

Laporan pendapatan dari Meta, Alphabet, dan Microsoft pada hari Rabu, 29 Oktober 2025 menegaskan kembali besarnya dana yang digelontorkan perusahaan-perusahaan ini untuk berbagai hal, mulai dari pusat data hingga chip, meskipun masih banyak pertanyaan tentang imbal hasil investasi.

Meta mengatakan, belanja modalnya untuk tahun 2025 akan berkisar antara $70 miliar hingga $72 miliar, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar $66 miliar hingga $72 miliar.

Pertumbuhan belanjanya pada tahun 2026 diperkirakan akan "jauh lebih besar" daripada tahun ini, kata perusahaan itu. Meta berupaya bersaing dengan perusahaan seperti OpenAI.

Dalam sebuah panggilan telepon dengan para analis, pimpinan Meta, Mark Zuckerberg, membela investasi perusahaan tersebut, dengan mengatakan bahwa ia melihat peluang besar di masa depan yang didorong oleh AI, baik dalam hal produk baru maupun untuk mengasah bisnisnya saat ini, yaitu menjual iklan dan menyediakan konten bagi masyarakat.

"Hal yang tepat untuk dilakukan adalah mempercepat hal ini," ujarnya, lalu menambahkan: "Kita seperti terus-menerus mengoperasikan bisnis aplikasi dan iklan dalam kondisi kekurangan komputasi saat ini."

Pemilik Google dan YouTube, Alphabet, juga menaikkan proyeksinya untuk tahun ini menjadi $91 miliar hingga $93 miliar, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar $85 miliar pada musim panas, sebagai tanda terbaru dari target belanja perusahaan yang semakin tinggi.

Perkiraan tersebut hampir dua kali lipat dari belanja modal yang dilaporkan perusahaan untuk tahun 2024.

Belanja modal Microsoft pada kuartal hingga 30 September, termasuk untuk pusat data, mencapai total $34,9 miliar, perusahaan melaporkan pada hari Rabu - angka belanja yang lebih besar dari perkiraan analis, dan naik dari $24 miliar pada kuartal sebelumnya.

"Kami terus meningkatkan investasi kami di bidang AI, baik modal maupun talenta, untuk menghadapi peluang besar yang ada," ujar Satya Nadella, CEO Microsoft.

Azure, unit komputasi awan perusahaan, dan produk AI Microsoft lainnya memiliki "dampak nyata", ujar Nadella.

Kegembiraan investor atas belanja AI yang besar telah membantu ketiga perusahaan teknologi tersebut mengungguli indeks S&P 500 yang lebih luas.

Namun, Wall Street juga berfokus pada apakah investasi perusahaan-perusahaan ini mulai menghasilkan imbal hasil yang nyata.

Dua hal yang menopang perekonomian AS dalam beberapa bulan terakhir adalah konsumen dan investasi bisnis terkait AI, kata Aditya Bhave, ekonom senior AS di Bank of America.

"Sejauh yang terakhir tetap kuat, ini merupakan sinyal bullish untuk pertumbuhan PDB," ujarnya.***