Sekjen PBB Kecam Keras Serangan Udara Israel yang Tewaskan Warga Sipil di Gaza, Sebagian Besar Perempuan dan Anak
ORBITINDONESIA.COM – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras serangan udara Israel baru-baru ini di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dalam pelanggaran berat gencatan senjata.
“Sekretaris Jenderal mengecam keras pembunuhan warga sipil di Gaza akibat serangan udara Israel kemarin, termasuk banyak anak-anak,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam jumpa pers. Ia menambahkan bahwa Guterres juga “mengecam semua tindakan yang merusak gencatan senjata dan membahayakan nyawa warga sipil.”
Menekankan pentingnya menghormati komitmen gencatan senjata, Guterres menekankan bahwa “komitmen ini harus ditegakkan sepenuhnya,” dan memperingatkan bahwa “setiap tindakan yang berisiko membahayakan warga sipil atau menghalangi operasi kemanusiaan harus dihindari.”
Dujarric memuji upaya diplomatik yang sedang berlangsung oleh Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat untuk mempertahankan gencatan senjata, seraya menambahkan bahwa "PBB dan mitra-mitranya dengan cepat meningkatkan kehadiran kami di Gaza, bekerja secara intensif untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa kepada masyarakat yang membutuhkan."
Pernyataannya muncul setelah Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan udara dan artileri Israel sejak Selasa malam telah menewaskan sedikitnya 110 orang, termasuk 46 anak-anak dan 20 perempuan, serta melukai 253 lainnya, termasuk 78 anak-anak dan 84 perempuan.
Sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober, setidaknya 211 warga Palestina telah tewas dan 597 lainnya terluka dalam serangan Israel, kata kementerian tersebut.
Menurut data resmi, serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 68.600 orang—kebanyakan perempuan dan anak-anak—dan melukai lebih dari 170.600 lainnya.***