Gotong Royong Kembali ke Desa: Ketika Pembangunan Infrastruktur Menjadi Jembatan Harapan Petani

ORBITINDONESIA.COM - Program PISEW (Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun 2025 bukan sekadar proyek pembangunan. Ia adalah nafas baru yang membawa kembali semangat gotong royong ke jantung pedesaan. Melalui skema Padat Karya, program ini mengubah masyarakat dari sekadar penerima bantuan menjadi pelaku utama perubahan di desa mereka sendiri.

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan pesan yang sarat keberpihakan

“PISEW bukan sekadar membangun jalan atau saluran, tetapi membuka ruang bagi masyarakat desa untuk bekerja, berdaya, dan meningkatkan nilai ekonomi di wilayahnya. Melalui pendekatan padat karya, masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan di desanya.”

Di tengah target nasional untuk mempercepat pemerataan, PISEW 2025 hadir di 676 lokasi dengan anggaran total Rp405 miliar, membuka lapangan kerja bagi 14.872 tenaga kerja lokal. Setiap rupiah anggaran, setiap hari kerja, diarahkan untuk membangun fondasi ekonomi lokal yang kuat.

Kisah di Jembrana: Jalan Baru, Panen Lebih Baik

Ambil contoh kisah di Kabupaten Jembrana, Bali. Di Desa Baluk dan Desa Banyubiru, PISEW fokus pada penguatan kawasan pertanian. Di sana, bukan kontraktor asing, melainkan tangan-tangan petani sendiri yang kini membangun jalan beton usaha tani—akses vital bagi padi, kakao, dan kelapa mereka.

Dengan nilai kontrak Rp500 juta, pekerjaan yang dimulai sejak akhir Agustus ini ditargetkan selesai pada 22 November 2025. Harapannya sederhana, namun mendalam: mempermudah petani membawa hasil panen ke pasar, menurunkan biaya distribusi, dan akhirnya, meningkatkan pendapatan keluarga.

“Kami berharap jalan usaha tani yang dibangun ini dapat mempermudah petani membawa hasil panen ke pasar, menurunkan biaya distribusi, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa,” tutur Menteri Dody, yang memahami betul beban biaya yang dipikul petani.

Sragen: Menghubungkan Harapan dan Kesejahteraan

Semangat yang sama berdenyut di Sragen, Jawa Tengah. Di Kecamatan Karangmalang, jalan beton sepanjang 900 meter kini dibangun di perbatasan Desa Guworejo dan Desa Puro. Di sini, di Dukuh Pengin hingga Dukuh Bolorejo, infrastruktur ini adalah darah baru yang akan melancarkan distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok menuju pusat Kabupaten Sragen.

Melalui Padat Karya, PISEW memastikan setiap rupiah APBN tidak hanya menjadi beton, tetapi juga menjadi upah harian yang berputar di ekonomi lokal, memberdayakan warga, dan menumbuhkan rasa kepemilikan.

PISEW adalah jembatan yang menghubungkan visi besar swasembada pangan nasional dengan keringat nyata di desa. Ini adalah pengingat bahwa pembangunan yang paling berdampak adalah pembangunan yang melibatkan hati, tangan, dan harapan masyarakatnya sendiri.