Vatican: Tindakan Pemukim Yahudi Israel terhadap Orang Kristen Palestina di Tepi Barat Tidak Bisa Dibenarkan

ORBITINDONESIA.COM - Sekretaris Negara (Perdana Menteri) Tahta Suci Kardinal Pietro Parolin baru-baru ini mengutuk tindakan pemukim-pemukim Yahudi Israel terhadap penduduk Kristen di Tepi Barat, Palestina, dengan menyebut keadaan sebagai "sama sekali tidak bisa diterima."

Menurut Vatican News, Kardinal Parolin menyampaikan kata-katanya dalam suatu jumpa pers di Roma, yang diselenggarakan sebagai acara sampingan dari pertemuan mengenai kebebasan beragama seluruh dunia.

Kardinal Parolin mengatakan, "Ini tentunya merupakan masalah yang sangat rumit, tetapi kita gagal memahami mengapa orang-orang Kristen ini, yang semata-mata menjalani kehidupan normal mereka, harus menjadi sasaran permusuhan seperti itu.”

Kardinal menyebutkan bahwa penganiayaan sekarang ini di kota Taybeh, sebelah timur Ramallah, merepresentasikan pelanggaran nyata terhadap koeksistensi dan kebebasan beragama.

Ketika ditanya mengenai keadaan di Gaza dan kemungkinan hancurnya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, Parolin mengungkapkan kekhawatiran Tahta Suci mengenai nasib penghentian tembak-menembak. Tetapi menurutnya, Vatican tetap “penuh harap” bahwa rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump masih bisa berjalan.

Dalam tahun-tahun terakhir, serangan pemukim terhadap gereja-gereja dan rumah-rumah orang Kristen di Jerusalem dan Tebing Barat telah meningkat, sehingga menimbulkan kecaman berulang-ulang dari gereja-gereja lokal dan Vatican.

Serangan-serangan tersebut merupakan bagian dari eskalasi besar kekerasan pemukim terhadap orang Palestina, yang berlangsung dalam keadaan rendahnya pertanggungjawaban hukum dan ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina menyusul perang keras di Jalur Gaza.***