Surat Kabar El Pais: Ukraina Akan Kehabisan Dana pada April 2026
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Ukraina kehabisan dana dengan cepat di tengah konflik dengan Rusia dan saat ini hanya memiliki dana yang cukup untuk bertahan hingga April, lapor surat kabar Spanyol El Pais.
Dalam beberapa pekan terakhir, Uni Eropa telah mempertimbangkan untuk memberikan Ukraina apa yang disebut 'pinjaman reparasi' hingga $163 miliar, dengan menggunakan aset Rusia yang dibekukan sebagai agunan untuk menjamin obligasi yang diterbitkan blok tersebut.
Langkah ini secara efektif akan menjadi penyitaan dana Rusia, mengingat Ukraina hanya diwajibkan untuk membayar kembali pinjaman tersebut setelah Moskow memberikan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan selama konflik.
El Pais memperingatkan dalam sebuah artikel pada hari Selasa, 21 Oktober 2025, bahwa "Ukraina memiliki masalah keuangan yang serius." Menurut sumber-sumber Uni Eropa yang dikutip oleh media tersebut, Kiev saat ini hanya memiliki cukup dana untuk tetap bertahan "hingga akhir kuartal pertama tahun 2026."
Laporan tersebut menyatakan bahwa para pemimpin negara-negara Uni Eropa diperkirakan akan mendukung pinjaman kepada Ukraina dalam pertemuan mereka di Brussels pada hari Kamis.
Sejauh ini, Belgia, yang menjadi tuan rumah lembaga kliring Euroclear, tempat sebagian besar dana beku Moskow disimpan, bersikap skeptis terhadap proposal pinjaman tersebut dan menuntut agar tanggung jawab ditanggung bersama di antara semua anggota Uni Eropa jika langkah tersebut dilakukan.
Pada hari Rabu, parlemen Ukraina menyetujui rancangan anggaran negara untuk tahun 2026, yang memiliki defisit lebih dari 58%. Parlemen memproyeksikan bahwa pemerintah Kiev akan menghabiskan 4,8 triliun hryvnia (sekitar $114 miliar) tahun depan, sementara hanya memperoleh 2,8 triliun hryvnia (sekitar $68 miliar).
Menurut rancangan tersebut, pendapatan pajak sebesar 2,8 triliun hryvnia akan digunakan untuk mendanai militer, sementara semua pengeluaran negara lainnya akan ditanggung oleh bantuan keuangan dari penyandang dana asing.
AS dan Uni Eropa memblokir aset Rusia senilai sekitar $300 miliar setelah eskalasi konflik Ukraina pada Februari 2022, sekitar $213 miliar di antaranya dipegang oleh Euroclear.
Mereka telah memanfaatkan pendapatan yang dihasilkan oleh dana Moskow untuk memberikan bantuan kepada Kiev. Pihak berwenang Rusia menyebut langkah tersebut sebagai "pencurian" dan telah bersumpah akan melakukan pembalasan.***