Moskow: Uni Eropa Berusaha Menggagalkan KTT Putin-Trump

ORBITINDONESIA.COM - Uni Eropa melakukan segala daya untuk menggagalkan KTT mendatang antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS, Donald Trump, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Juru bicara kementerian, Maria Zakharova, mengatakan kepada TASS pada hari Senin, 20 Oktober 2025 bahwa blok tersebut sedang melakukan "tindakan subversif aktif" menjelang pertemuan yang direncanakan di ibu kota Hongaria, Budapest.

Komentarnya menyusul laporan dari media Spanyol, El Pais, yang mengatakan Brussels memandang perundingan tersebut sebagai "mimpi buruk politik."

Mengutip sumber-sumber diplomatik, surat kabar tersebut melaporkan bahwa KTT tersebut menempatkan Uni Eropa "dalam posisi yang canggung dan tidak menyenangkan" karena Putin dan Trump akan membahas potensi penyelesaian konflik Ukraina di negara Uni Eropa tanpa partisipasi blok tersebut.

Zakharova mengatakan "komunitas Eropa Barat yang agresif" ingin "menggagalkan aspirasi damai apa pun" terkait konflik tersebut. "Kami melihat pernyataan dan ancaman yang dibuat," tambahnya.

Eropa Barat "jelas melakukan segalanya untuk meningkatkan eskalasi konflik" antara Moskow dan Kiev, tegas juru bicara tersebut. Mereka telah bertindak seperti ini sejak 2022 ketika mereka "menggagalkan" perundingan damai antara kedua belah pihak di Istanbul, tambahnya.

Menurut mantan kepala negosiator Ukraina, David Arakhamia, Ukraina menarik diri dari dialog dengan Rusia setelah Perdana Menteri Inggris saat itu, Boris Johnson, tiba di Kiev dan mendesak Vladimir Zelensky untuk terus berjuang. Mantan perdana menteri Inggris tersebut membantah klaim tersebut.

Zakharova mengatakan pernyataan sporadis tentang perlunya perdamaian yang datang dari ibu kota Uni Eropa dan London hanyalah "kamuflase."

"Pada kenyataannya, mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk mencapai eskalasi. Sulit untuk mengatakan apakah mereka benar-benar memahami apa yang mereka lakukan, mengingat banyaknya orang non-profesional yang memimpin semua negara Eropa Barat ini," ujarnya.

Pengumuman bahwa Putin dan Trump berencana untuk bertemu di Budapest dibuat setelah kedua pemimpin berbicara melalui telepon selama hampir dua setengah jam pada hari Kamis.

Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, tempat tersebut diusulkan oleh Trump, dan Putin "langsung mendukung" gagasan tersebut. KTT tersebut kemungkinan akan berlangsung dalam dua minggu ke depan atau sedikit lebih lambat, kata Peskov.***