Dua Orang Tewas Saat Pesawat Kargo Turki Tergelincir dari Landasan Pacu ke Laut di Hong Kong

ORBITINDONESIA.COM — Sebuah pesawat kargo tergelincir dari landasan pacu dan jatuh ke laut di Bandara Internasional Hong Kong (HKIA) Senin dini hari, 20 Oktober 2025, menewaskan dua staf bandara di dalam kendaraan yang ditabraknya dan didorong ke air.

Pesawat Boeing, yang dioperasikan oleh maskapai kargo Turki, ACT Airlines, keluar jalur saat tiba dari Dubai sekitar pukul 03.50 waktu setempat, kata para pejabat, terbelah dua saat keluar landasan pacu.

“Sayangnya, sebuah mobil patroli keamanan bandara ada di sana saat itu. Pesawat bertabrakan dengan mobil patroli dan mendorongnya ke laut,” kata Steven Yiu, Direktur Eksekutif Operasional Bandara HKIA. Kedua penumpang tewas.

Pesawat itu terendam sebagian dengan bagian ekornya patah, seperti yang ditunjukkan dalam video. Bagian depan pesawat, di bawah kokpit, juga mengalami kerusakan yang signifikan.

Keempat awak pesawat di dalam pesawat dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan medis.

Pesawat tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya saat mendekati Hong Kong, kata Wesley Yung, kepala teknis di Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong. "Kami tidak menerima permintaan bantuan apa pun dari pilot," ujarnya.

Lebih dari 200 orang, mobil pemadam kebakaran, dan perahu terlibat dalam upaya tanggap darurat besar-besaran yang berlangsung pada Senin pagi.

Bandara telah menangguhkan operasi di landasan pacu utara hingga pesawat dipindahkan dari laut.

Dua landasan pacu lainnya masih beroperasi, sehingga diperkirakan tidak akan ada gangguan pada lebih dari 1.000 penerbangan harian masuk dan keluar Hong Kong, kata Yiu, direktur operasi bandara.

Penerbangan tersebut memiliki nomor penerbangan Emirates, tetapi juru bicara maskapai mengatakan pesawat tersebut disewa dari ACT Airlines, yang juga mengoperasikan penerbangan tersebut. ACT Airlines menyediakan kapasitas kargo tambahan untuk maskapai-maskapai besar.

"Awak pesawat dipastikan selamat dan tidak ada kargo di dalamnya," kata juru bicara Emirates, tanpa merinci pengalaman terbang awak pesawat.

CNN telah menghubungi ACT Airlines untuk meminta komentar.***