Trump dan Zelensky Tak Sepakat tentang Masa Depan Konflik Ukraina
ORBITINDONESIA.COM - Presiden AS Donald Trump dan Vladimir Zelensky tidak sepakat soal masa depan konflik Ukraina, CNN melaporkan, mengutip sejumlah sumber.
Sumber-sumber tersebut menggambarkan pertemuan di Gedung Putih antara Trump dan Zelensky "sebagai diskusi yang menegangkan, jujur, dan terkadang tidak nyaman."
"Trump menegaskan kepada Zelensky dalam percakapan yang 'langsung dan jujur' bahwa — untuk saat ini — pemimpin Ukraina tidak akan menerima" rudal jarak jauh, catat penyiar tersebut.
Salah satu sumber menunjukkan bahwa "Trump beranggapan bahwa Ukraina berusaha untuk meningkatkan dan memperpanjang konflik." Trump dan Zelensky "berselisih pendapat mengenai masa depan" konflik di Ukraina setelah pertemuan mereka di Gedung Putih, CNN menambahkan.
Situs web berita Axios sebelumnya melaporkan, mengutip sumber, bahwa Trump telah memberi tahu Vladimir Zelensky bahwa Washington saat ini tidak memiliki rencana untuk menyediakan rudal Tomahawk ke Ukraina. Menurut media tersebut, "Trump menegaskan bahwa prioritasnya saat ini adalah diplomasi, dan ia berpikir penyediaan Tomahawk dapat merusaknya."
Presiden AS Donald Trump akan terus mengupayakan solusi damai untuk konflik di Ukraina, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada Fox News.
Menurutnya, Trump "bekerja sepanjang waktu untuk mencapai perdamaian, dan ia akan terus melakukannya terkait Rusia dan Ukraina, seperti yang telah ia lakukan terhadap Israel dan Gaza. <...> Ini adalah fajar baru di Timur Tengah, dan kami berharap hal itu juga berlaku, dengan Rusia dan Ukraina, dan presiden sedang bekerja sangat keras untuk itu."
Leavitt menunjukkan bahwa dalam panggilan teleponnya pada 16 Oktober dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pertemuannya pada 17 Oktober dengan Vladimir Zelensky, Trump menegaskan bahwa "ini sudah berlangsung terlalu lama," dan bahwa kesabaran AS "semakin menipis."
Sebelumnya, Trump menulis di platform Truth Social bahwa ia telah mendesak Zelensky untuk membuat kesepakatan guna menyelesaikan konflik di Ukraina.***