Delpedro Marhaen dan Upaya Keluarga Mencari Keadilan di Tengah Tuduhan Penghasutan
ORBITINDONESIA.COM – Keluarga Delpedro Marhaen menegaskan tidak pernah mengemis kepada pemerintah terkait kasus yang menjeratnya. Sang kakak, Delpiero Hegelian, mengungkapkan hal ini dalam sidang praperadilan di PN Jakarta Selatan.
Delpedro Marhaen, CEO Lokataru, ditahan atas tuduhan penghasutan demonstrasi anarkistis pada Agustus 2025. Tuduhan ini muncul setelah aksi unjuk rasa pelajar berakhir ricuh di Jakarta. Enam admin media sosial, termasuk Delpedro, diduga menghasut pelajar melakukan tindakan anarkistis.
Kasus ini menyoroti peran media sosial dalam menggerakkan aksi massa. Pihak berwenang menuduh keenam tersangka menyebarkan konten provokatif yang mendorong pelajar melakukan kerusuhan. Sidang praperadilan diharapkan bisa membuktikan keabsahan penetapan tersangka.
Delpiero Hegelian mengungkapkan keyakinan bahwa Delpedro adalah korban kriminalisasi. Keluarga menuntut keadilan dan transparansi dalam proses hukum ini. Mereka menilai langkah praperadilan sebagai bukti niat Delpedro untuk menghadapi tuduhan secara gentleman dan legal.
Kasus Delpedro Marhaen menantang kita untuk merenungkan batas kebebasan berpendapat di era digital. Apakah media sosial menjadi alat penggerak demokrasi atau instrumen penghasutan? Pertanyaan ini layak dipikirkan di tengah dinamika sosial-politik saat ini.
(Orbit dari berbagai sumber, 18 Oktober 2025)