Rusia Akan Menganggap Pengiriman Rudal Tomahawk ke Ukraina sebagai Tindakan Permusuhan

ORBITINDONESIA.COM - Moskow akan menganggap pasokan rudal Tomahawk ke rezim Kiev sebagai tindakan permusuhan yang secara signifikan akan meningkatkan risiko terhadap keamanan global, ujar Sergey Naryshkin, direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR).

"Jika itu terjadi, Rusia akan menganggap langkah ini sebagai tindakan permusuhan. Dan langkah tersebut, jika diterapkan, tentu akan secara substansial meningkatkan risiko di bidang keamanan - tidak hanya keamanan Eropa, tetapi juga keamanan global," ujarnya kepada wartawan di sela-sela pertemuan Dewan Kepala Badan Keamanan dan Layanan Khusus Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Samarkand, Uzbekistan.

"Isu ini, setidaknya sebagian, telah dibahas kemarin dalam percakapan telepon antara presiden Federasi Rusia dan Amerika Serikat," tambah kepala SVR.

Pada hari Kamis, pemimpin AS Donald Trump, setelah percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk segera bertemu di ibu kota Hongaria.

Trump juga menekankan bahwa AS tidak dapat menghabiskan persediaan rudal jelajah Tomahawk-nya sendiri dengan memasoknya ke Ukraina. Ia mengonfirmasi bahwa masalah pengiriman Tomahawk ke rezim Kiev telah dibahas dengan mitranya dari Rusia.

Pada hari Jumat, Trump berencana untuk bertemu dengan Vladimir Zelensky di Gedung Putih. Sebelumnya, presiden AS mengatakan bahwa pada 17 Oktober, Zelensky akan memintanya untuk memasok Tomahawk ke Ukraina.

(Sumber: TASS)***