Gencatan Senjata Gaza: Di Balik Klaim dan Realitas Konflik

ORBITINDONESIA.COM – Meski gencatan senjata di Gaza telah disepakati, namun ketegangan tetap membara. Militer Israel menembak mati warga Palestina, memicu pertanyaan tentang komitmen terhadap perdamaian.

Gencatan senjata di Gaza yang dimulai sejak 10 Oktober 2025 seharusnya meredakan konflik. Namun, insiden penembakan oleh militer Israel yang menewaskan warga Palestina justru menunjukkan sebaliknya. Militer Israel beralasan tindakan itu untuk meredakan ancaman, tetapi otoritas Gaza menilai sebagai pelanggaran kesepakatan.

Data dari otoritas kesehatan Gaza menyebutkan enam warga Palestina tewas akibat tembakan Israel. Selain itu, serangan udara Israel menewaskan satu orang di Khan Younis. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan keseriusan pelaksanaan gencatan senjata yang dimediasi internasional.

Israel mengklaim tindakan mereka sebagai respons terhadap ancaman, tetapi pandangan ini dipertanyakan oleh banyak pihak. Hamas menuduh Israel melanggar perjanjian, sementara Presiden Trump mendesak fase perdamaian baru. Pertanyaan besarnya adalah: sejauh mana kedua pihak benar-benar berkomitmen pada perdamaian?

Gencatan senjata di Gaza seharusnya menjadi langkah menuju perdamaian, namun insiden seperti ini mengingatkan kita akan rapuhnya proses tersebut. Akankah pihak yang berseteru dapat mengatasi ketidakpercayaan dan benar-benar bekerja menuju perdamaian abadi? Hanya waktu yang akan menjawab.