Teknologi Chip dan Mengapa Tiongkok Masih Unggul dalam Perundingan Dagang AS
ORBITINDONESIA.COM - Beijing meniru strategi Washington bulan lalu dengan memberlakukan larangan chipnya sendiri, yang membuat perusahaan-perusahaan Tiongkok kini enggan membeli chip AI Nvidia.
Langkah berani dan penuh perhitungan ini tentu saja mengguncang para pejabat pemerintahan Trump, dengan asumsi mereka bahwa Tiongkok membutuhkan teknologi Amerika.
Memang, langkah ini menunjukkan bahwa Presiden AS Donald Trump memiliki pengaruh yang kecil. Keputusasaannya terlihat jelas Jumat lalu, dengan ancamannya untuk mengenakan tarif tambahan 100 persen terhadap Tiongkok dan menarik diri dari pertemuan dengan Presiden Xi Jinping pada KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik bulan ini di Seoul.
Upaya sia-sia AS untuk memblokir akses Tiongkok ke teknologi canggih justru mengobarkan semangat Tiongkok untuk mencapai kemandirian teknologi.
Sejak Trump pertama kali menjabat, Washington telah mencoba menggagalkan Tiongkok dengan memasukkan perusahaan teknologi Tiongkok ke dalam daftar hitam dan membatasi akses mereka ke peralatan manufaktur semikonduktor canggih. AS kini berupaya melarang pembelian drone buatan Tiongkok dan produk-produk lain yang dianggap penting bagi keamanan nasional Amerika.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menunjukkan ketahanan yang tabah dalam menghadapi kemarahan Trump. Raksasa telekomunikasi Huawei Technologies hampir mati ketika Washington mulai membatasi pembelian teknologi AS pada tahun 2019.
Namun, dengan beralih ke teknologi dalam negeri dan menghabiskan lebih banyak dana untuk penelitian dan pengembangan, Huawei telah mencapai pemulihan yang luar biasa – bahkan merebut kembali posisi teratas di pasar ponsel pintar Tiongkok.
Baru-baru ini, Amerika Serikat berfokus untuk membendung kemajuan kecerdasan buatan Tiongkok. Namun, perusahaan rintisan Tiongkok, DeepSeek, mengejutkan dunia dengan peluncuran model bahasa besar AI buatan dalam negeri yang dibangun dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada pesaing AS seperti ChatGPT.
DeepSeek mengumumkan pada bulan Agustus bahwa mereka akan menggunakan chip buatan Tiongkok dalam model baru.
Yang pasti, para ahli memperkirakan Tiongkok masih tertinggal sekitar lima tahun di belakang para pemimpin global dalam manufaktur chip canggih bervolume tinggi. Namun dengan adanya pembatasan yang dilakukan Beijing terhadap chip Nvidia, mereka harus percaya bahwa produsen chip Tiongkok tidak akan jauh dari mengejar ketertinggalan sepenuhnya.
(sumber: SCMP) ***