Manosphere: Subkultur Online yang Menggempur Psikologi Remaja

ORBITINDONESIA.COM – Ketika dunia maya menjadi arena baru bagi remaja laki-laki, manosphere hadir sebagai subkultur yang mengguncang persepsi dan identitas mereka.

Manosphere adalah subkultur online yang berfokus pada isu terkait pria, maskulinitas, dan seringkali menentang feminisme. Dalam konteks ini, remaja laki-laki mencari tempat aman dan validasi, sementara subkultur ini menyajikan pandangan misoginis dan anti-feminis.

Subkultur manosphere merasuki remaja melalui narasi seperti red pill, incel, dan MGTOW. Ketiganya menawarkan 'realitas' alternatif yang seringkali mengarah pada kebencian terhadap perempuan. Data menunjukkan bahwa tokoh manosphere seperti Andrew Tate mempengaruhi hingga 35% remaja laki-laki, menunjukkan betapa kuatnya daya tarik subkultur ini.

Manosphere bukan hanya hasil dari media digital, tetapi juga buah dari budaya patriarki dan maskulinitas toksik. Remaja yang merasa tersisih mencari tempat yang dapat memvalidasi perasaan mereka. Namun, pandangan yang mereka terima dapat membangun sikap ekstrem yang berbahaya.

Pemahaman mendalam tentang peran gender menjadi penting untuk membimbing generasi muda agar tidak terjebak dalam tuntutan maskulin yang toksik. Pertanyaan terbuka untuk kita semua: bagaimana kita menciptakan ruang aman bagi remaja tanpa harus menumbuhkan kebencian atau perpecahan?

(Orbit dari berbagai sumber, 15 Oktober 2025)