Evaluasi Kebijakan Devisa Ekspor: Tantangan dan Harapan
ORBITINDONESIA.COM – Ketidakpastian menyelimuti kebijakan devisa hasil ekspor di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, ketika Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tak mendengar rencana evaluasinya.
Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan yang mewajibkan devisa hasil ekspor diparkir di bank dalam negeri, bertujuan meningkatkan cadangan devisa. Namun, efektivitas kebijakan ini dipertanyakan, dengan indikasi dampak yang belum signifikan terhadap perekonomian.
Dalam pertemuan di rumah Presiden, diskusi mengenai evaluasi kebijakan devisa hasil ekspor tampak kurang terdengar. Dengan target devisa mencapai US$100 miliar, realisasi saat ini masih jauh dari harapan. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengakui penerapan kebijakan ini belum optimal, menyerukan evaluasi lebih lanjut.
Kritik terhadap kebijakan ini mencuat di tengah tantangan ekonomi global. Pemerintah perlu meninjau efektivitas kebijakan tersebut dengan pendekatan holistik, memperhatikan aspek teknis dan dukungan infrastruktur keuangan yang memadai. Transparansi dan komunikasi kebijakan menjadi kunci dalam meraih kepercayaan pelaku usaha.
Evaluasi kebijakan devisa hasil ekspor menjadi ujian kebijakan ekonomi nasional. Mampukah Indonesia mengatasi tantangan ini dan memaksimalkan potensi devisa demi kemakmuran rakyat? Langkah konkret dan kepemimpinan yang tegas akan menjadi penentu.