Marwan Barghouti: Figur Kunci yang Terabaikan dalam Gencatan Senjata Gaza

ORBITINDONESIA.COM – Marwan Barghouti, sering disebut sebagai 'Nelson Mandela dari Palestina', tetap dalam tahanan Israel meski tekanan Hamas dan harapan rakyat Palestina.

Dalam gencatan senjata Gaza, Israel mengabaikan desakan untuk membebaskan Marwan Barghouti, pemimpin Fatah yang populer. Padahal, ia dianggap sebagai sosok yang mampu menyatukan rakyat Palestina. Hamas telah lama menuntut pembebasannya dalam pertukaran tahanan. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa Israel akan memasukkan namanya dalam daftar pembebasan.

Marwan Barghouti dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh dalam pergerakan kemerdekaan Palestina. Ia telah menjalani lima hukuman seumur hidup sejak 2004 atas tuduhan serangan selama Intifada Kedua. Meskipun berada di balik jeruji, Barghouti tetap aktif dalam politik, bahkan dijuluki sebagai pemersatu di tengah polarisasi politik Palestina. Penolakan Israel diduga dipengaruhi oleh kekhawatiran bahwa Barghouti bisa menjadi pemimpin kuat yang mengubah dinamika politik di Palestina.

Penolakan Israel untuk membebaskan Barghouti tidak hanya soal keamanan, tetapi juga strategi politik. Israel tampaknya berusaha mencegah munculnya pemimpin kuat dari kalangan Palestina. Kebijakan ini bisa dilihat sebagai upaya untuk melemahkan institusi Palestina secara keseluruhan. Jika Barghouti dibebaskan, ia berpotensi menggeser posisi Mahmoud Abbas dan memimpin dengan pendekatan yang lebih radikal namun kredibel.

Marwan Barghouti tetap menjadi simbol harapan dan perlawanan bagi rakyat Palestina. Ketidakmampuannya untuk bebas menggarisbawahi kompleksitas konflik Israel-Palestina. Pertanyaannya, apakah dunia akan terus membiarkan potensi pemimpin kuat ini terkurung, atau akhirnya memberikan kesempatan untuk perubahan nyata di Palestina?

(Orbit dari berbagai sumber, 13 Oktober 2025)