Kudeta Madagaskar: Protes Pemuda dan Elite Militer

ORBITINDONESIA.COM – Krisis politik mengguncang Madagaskar saat Presiden Andry Rajoelina menyatakan adanya upaya kudeta di negara itu, di tengah gelombang protes yang dipimpin oleh anak muda dan didukung unit militer elit.

Madagaskar, sebuah negara kepulauan di Samudra Hindia, sedang menghadapi gejolak politik yang serius setelah tiga minggu protes besar-besaran. Protes ini dipimpin oleh kelompok yang menamakan dirinya 'Gen Z Madagascar' dan telah menyebabkan sedikitnya 22 orang tewas. Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Rajoelina mencakup isu listrik, air, dan dugaan korupsi.

Protes ini mencerminkan ketidakpuasan mendalam terhadap pemerintahan Rajoelina, yang telah berusaha menenangkan situasi dengan merombak kabinetnya. Namun, pengangkatan jenderal militer sebagai perdana menteri baru belum berhasil meredakan kemarahan publik. Situasi ini semakin rumit dengan dukungan dari unit militer elit, CAPSAT, yang memiliki sejarah keterlibatan dalam kudeta sebelumnya pada 2009.

Ketidakpuasan masyarakat Madagaskar menunjukkan krisis kepercayaan yang mendalam terhadap pemerintah. Dukungan militer terhadap protes menambah dimensi baru, menandakan potensi pergeseran kekuasaan. Apakah ini tanda bahwa masyarakat Madagaskar siap untuk perubahan besar, atau sekadar gejolak politik sementara?

Di tengah kerumitan politik ini, Madagaskar berada di persimpangan jalan. Apakah suara anak muda dan dukungan militer akan membentuk masa depan negara ini? Atau apakah ini akan memicu siklus ketidakstabilan lain? Waktu yang akan menjawab, namun yang pasti, dunia sedang menantikan langkah selanjutnya dari negara pulau ini.