DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kisah Anak yang Malu karena Ayahnya Seorang Tukang Batu

image
ilustrasi gambar tukang batu

ORBITINDONESIA - Seorang ayah tanpa sengaja mendengar percakapan sang istri, yang tengah menasehati anaknya yang malu karena ayahnya hanya seorang kuli / tukang batu.

Nak, apakah tahu bagaimana gedung-gedung bertingkat dan apartemen mewah itu bisa berdiri. Jalan tol, jembatan layang, pelabuhan dan bandara bisa digunakan. Semuanya membutuhkan orang-orang, tukang batu seperti ayahmu untuk mengerjakannya.

Memang selain tukang batu ada para pengusaha dan investor untuk membiayainya. Ada arsitek dan desain interior yang merancangnya, juga ada para manager dan mandor yang mengawasi jalannya pekerjaan itu.

Baca Juga: Muhammad: The Mesengger of God, Film Termahal tentang Kehidupan Nabi yang Diproduksi Iran

Tanpa ada orang-orang seperti ayahmu yang menggali tanah, mengaduk pasir dan semen, menyusun batu kali untuk menjadikannya fondasi, kemudian menjadikannya sebuah tembok kokoh yang tidak mudah ambruk, semua impian mereka tidak akan terwujud tanpa orang-orang seperti ayahmu.

Di setiap rumah sakit, bank, gedung perkantoran, terdapat sidik jari dan butiran keringat ayahmu yang melekat di dinding bangunan itu.

Si anak kemudian menghampiri dan memeluk ibunya sambil berkata: "Terima kasih Ibu, yang telah membuat saya percaya diri dan bangga mempunyai ayah seorang tukang batu."

Si ayah yang mendengar percakapan mereka kemudian masuk dan berkata kepada mereka. "terima kasih kalian telah membuat hidup ayah sangat berarti."

Baca Juga: Penangkapan Irjen Teddy Minahasa Putra Sedikit Pulihkan Kepercayaan Publik Pada Kepolisian

"Dunia tidak menuntut kita untuk menjadi seorang arsitek, presiden, dokter, ilmuwan dll. Untuk kebahagiaan, dunia hanya menuntut kita agar menjadi yang terbaik apapun yang dikerjakan, apapun profesi dan pekerjaan."

Halaman:
1
2

Berita Terkait