Manipulasi Saham Gorengan: Tantangan dan Masa Depan Pasar Modal Indonesia
ORBITINDONESIA.COM – Praktik manipulasi harga saham, atau yang dikenal sebagai saham gorengan, kembali disorot oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Fenomena ini telah mengancam stabilitas pasar modal Indonesia selama puluhan tahun tanpa penegakan hukum yang memadai.
Saham gorengan telah menjadi momok di pasar modal Indonesia, mengintimidasi investor dan merugikan perusahaan. Fenomena ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga perusahaan besar seperti Danareksa, Asabri, dan Jiwasraya. Kurangnya tindakan tegas dari otoritas terkait telah memperparah situasi.
Data menunjukkan bahwa sekitar 50 persen investor di pasar modal berasal dari kalangan muda, yang rentan terhadap dampak negatif saham gorengan. Tanpa penanganan serius dari Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, kepercayaan publik bisa tergerus. Menteri Purbaya menekankan pentingnya membersihkan pasar dari praktik ini untuk menarik minat generasi muda terhadap investasi yang adil.
Dalam pandangan Purbaya, membersihkan pasar modal dari saham gorengan adalah syarat mutlak untuk memberikan insentif fiskal. Ia percaya bahwa dengan tindakan tegas, kepercayaan publik akan pulih, dan generasi muda akan terdorong untuk berinvestasi. Pandangan ini menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam perdagangan saham.
Pertarungan melawan saham gorengan adalah ujian bagi komitmen otoritas keuangan untuk menciptakan pasar modal yang sehat dan adil. Tantangannya adalah bagaimana memastikan tindakan nyata yang berdampak positif bagi semua pihak. Bisakah pasar modal Indonesia bersih dari praktik ini dan menjadi tempat yang aman bagi investasi generasi mendatang?