Budaya Kerja 996: Ketika Produktivitas Mengorbankan Kemanusiaan

ORBITINDONESIA.COM – Budaya kerja 996, yang menuntut karyawan bekerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari seminggu, telah menjadi sorotan global. Banyak yang mempertanyakan kemanusiaan di balik tuntutan produktivitas yang ekstrem ini.

Budaya kerja 996 berasal dari Tiongkok dan dipopulerkan oleh perusahaan teknologi. Filosofi ini menekankan bahwa kerja berjam-jam adalah kunci kesuksesan. Namun, praktik ini mendapat kritik keras karena dianggap merugikan kesejahteraan pekerja.

Data menunjukkan peningkatan stres dan masalah kesehatan mental di kalangan pekerja 996. Sebuah studi oleh Universitas Tsinghua menunjukkan bahwa 70% pekerja mengalami kelelahan kronis. Tren ini memicu perdebatan tentang batasan antara kerja keras dan kesehatan.

Banyak yang berpendapat bahwa budaya 996 memaksa pekerja mengorbankan kehidupan pribadi demi perusahaan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang nilai kemanusiaan dalam dunia kerja modern. Apakah produktivitas harus selalu menjadi prioritas utama?

Budaya kerja 996 adalah cerminan dari tantangan global dalam menyeimbangkan produktivitas dan kemanusiaan. Apakah kita siap untuk meninjau ulang nilai-nilai kerja kita demi kesejahteraan jangka panjang? Atau akankah kita terus mengorbankan kesehatan demi keuntungan?

(Orbit dari berbagai sumber, 9 Oktober 2025)