Licensee Switching dan Tantangan AFSL: Menelusuri Hambatan Tersembunyi
ORBITINDONESIA.COM – Fenomena berpindahnya licensee di industri keuangan semakin meningkat, namun AFSLs kerap mempersulit proses ini, terutama dari pemain kecil.
Dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan licensee di sektor keuangan menunjukkan tren meningkat. Laporan terbaru dari Adviser Ratings mengungkap bahwa konsultan finansial baru lebih rentan pindah dibandingkan mereka yang telah lama berkecimpung. Hal ini menyoroti pergeseran dinamis dalam industri yang mulai menyesuaikan diri dengan tuntutan baru.
Tantangan utama dalam perpindahan licensee berasal dari kebijakan ketat AFSLs, terutama yang berskala kecil. Dengan ketergantungan besar pada pendapatan dari konsultan, AFSLs kerap memberlakukan periode pembatasan panjang dan biaya tambahan. Data menunjukkan bahwa konsultan sebelum 2019 bertahan rata-rata 8,5 tahun, sementara mereka yang masuk setelahnya hanya 18 bulan. Ini menunjukkan pergeseran motivasi dan kebutuhan dalam dunia konsultan keuangan.
Sean Graham dari Assured Support menyoroti bahwa AFSLs sering kali membuat keputusan emosional yang berdampak negatif pada konsultan yang ingin keluar. Ini menimbulkan pertanyaan tentang etika dan kepentingan klien yang sering diabaikan. Kebijakan internal yang tidak transparan menambah kerumitan, terutama ketika hasil ulasan kepatuhan tiba-tiba menjadi negatif setelah pengunduran diri diumumkan.
Perpindahan licensee bukan hanya soal kontrak, tetapi juga tentang menjaga hubungan baik dalam industri. Konsultan harus berhati-hati dalam setiap langkah, dari membaca perjanjian hingga menyelesaikan kewajiban finansial. Industri ini perlu meninjau ulang praktik-praktik internalnya agar adil bagi semua pihak. Akankah kita melihat perubahan regulasi yang lebih ketat untuk melindungi konsultan di masa depan?
(Orbit dari berbagai sumber, 9 September 2025)