Menhub Dudy Purwagandhi Sampaikan Duka Atas Jatuhnya Helikopter di Kalimantan Selatan dengan 8 Korban Jiwa

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan duka mendalam atas insiden jatuhnya helikopter BK117 D3 milik Estindo Air di kawasan hutan Desa Emil Baru, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dengan delapan korban jiwa.

Ungkapan belasungkawa itu disampaikan Dudy seusai menghadiri Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis, 4 September 2025 sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap tragedi yang menimpa awak dan penumpang helikopter tersebut.

"Kita ikut prihatin dan berduka cita atas kecelakaan tersebut," kata Menhub singkat.

Meski demikian, Dudy tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyebab maupun kronologi jatuhnya helikopter tersebut, dan memilih segera meninggalkan Gedung DPR RI setelah menyampaikan pernyataan singkat tersebut.

Di sisi lain, Tim SAR berjuang sekitar 31 jam dalam proses evakuasi delapan jasad korban kecelakaan Helikopter BK117 D3 milik Estindo Air sejak ditemukan pada Rabu, 3 September 2025 sekitar pukul 14.45 Wita di kawasan hutan Desa Emil Baru.

“Alhamdulillah, seluruh jasad berhasil kita evakuasi meskipun beberapa jasad sudah tidak utuh lagi bagian tubuhnya,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo di Desa Emil Baru, Tanah Bumbu, Kamis malam.

Yudhi mengatakan, kendala utama Tim SAR di lapangan adalah medan yang begitu sulit dan cuaca hujan yang menghambat proses evakuasi.

Pantauan ANTARA di lapangan, delapan jasad ini sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah SAR, dan diangkut menggunakan lima ambulans yang dikawal oleh mobil patwal.

Sekitar pukul 21.55 Wita, Tim SAR terlebih dahulu melakukan identifikasi terhadap kedelapan jasad sebelum dimasukkan ke dalam mobil ambulans.

Pada pukul 22.30 Wita petugas mulai meninggalkan lokasi untuk menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalsel di Banjarmasin.

Tim SAR gabungan menemukan bangkai helikopter di titik 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, kawasan hutan sekitar Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalsel, Rabu (3/9) sekitar pukul 14.45 Wita, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

On Scene Commander (OSC) mengerahkan seluruh SRU darat menuju lokasi penemuan untuk memperkuat proses evakuasi hingga berhasil mengevakuasi seluruh jasad pada malam hari ini sekitar pukul 21.50 Wita.

Yudhi menegaskan bahwa seluruh unsur SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan potensi SAR telah bekerja keras di lapangan dengan dukungan penuh dari masyarakat setempat.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kementerian Perhubungan menyampaikan informasi terkini terkait hilangnya Helikopter tipe BK117-D3 (H 145 ) dengan registrasi PK-RGH milik PT. Eastindo Air, yang dilaporkan lost contact pada 1 September 2025 dalam penerbangan dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kotabaru menuju Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya.

Helikopter PK-RGH lepas landas dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam pada pukul 08.46 Wita dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Tjilik Riwut pukul 10.15 Wita.

Helikopter melakukan kontak dengan radio VHF (Very Hight Frequency) Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam terakhir pada pukul 08.54 Wita dan setelah itu tidak lagi terdeteksi.

AirNav Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam langsung menginformasikan kejadian ini ke AirNav Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarmasin, yang selanjutnya meneruskan laporan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin.

Helikopter PK-RGH membawa delapan penumpang meliputi satu pilot, satu co-pilot, dan enam orang penumpang.

Kedelapan orang tersebut ditemukan meninggal dunia oleh Tim SAR dalam insiden tersebut.***