Aktor Andovi-Jovial da Lopez Harap Pemerintah Dengarkan Tuntutan Rakyat
ORBITINDONESIA.COM - Dua bersaudara aktor dan pencipta konten Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez berharap pemerintah dapat mendengarkan serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam unjuk rasa beberapa hari terakhir.
“Tuntutan-tuntutannya tolong secara serius dikerjakan oleh siapapun yang berkuasa. Saya cinta Indonesia, kakak saya cinta Indonesia, kami juga mau Indonesia maju,” kata Andovi da Lopez saat ditemui bersama Jovial usai menyampaikan orasi di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR di Jakarta, Senin, 1 September 2025.
Andovi da Lopez menyatakan, pihaknya bersama sejumlah mitra telah merangkum berbagai keinginan masyarakat kepada pemerintah RI dalam serangkaian aspirasi bertajuk “17+8 Tuntutan Rakyat” yang didasari transparansi, reformasi, dan empati untuk perbaikan institusi DPR dan kepolisian.
Sebanyak 17 aspirasi yaitu pembentukan tim independen kasus kematian Affan Kurniawan dan korban unjuk rasa lainnya, penghentian kekerasan oleh polisi, penindakan anggota DPR yang “melecehkan aspirasi rakyat”, serta penghentian pelibatan TNI dalam pengamanan sipil.
Sementara, delapan aspirasi lainnya mencakup reformasi besar-besaran di DPR, kepolisian, dan partai politik, penegakan UU Tipikor dan independensi institusi KPK, serta penguatan Komnas HAM.
Sejumlah 17 aspirasi tersebut diharap dapat dipenuhi dalam 1 pekan sejak 31 Agustus 2025, sementara 8 aspirasi lainnya memiliki tenggat waktu 1 tahun, kata dia.
“Kemarin Pak Presiden, di hari Minggu, bilang ingin berdialog dengan masyarakat. Inilah poin-poin dialog yang kami ajukan,” kata Jovial.
Mereka pun kembali mengungkapkan harapan supaya pemerintah memenuhi janji untuk mendengarkan masyarakat dan supaya anggota-anggota DPR menjunjung tinggi kepentingan rakyat dan tak lagi mengutamakan partainya sendiri.
Menyusul gelombang besar-besaran unjuk rasa di berbagai kota di Indonesia menyusul wafatnya Affan Kurniawan pada Kamis, 28 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto menyerukan supaya masyarakat tetap tenang dan percaya kepada pemerintah.
Dalam pernyataannya di Istana Negara, Minggu, 31 Agustus 2025, Prabowo mengatakan bahwa DPR akan segera membuka ruang dialog langsung dengan berbagai kelompok masyarakat, menampung aspirasi dan usulan yang diberikan, serta menindaklanjutinya.
Presiden juga menegaskan bahwa DPR RI telah sepakat menghapus sejumlah tunjangan anggota serta menangguhkan kunjungan kerja ke luar negeri.
Beberapa partai politik juga setuju menindak anggota-anggotanya di DPR RI yang ucapannya meresahkan masyarakat. Sebanyak lima anggota DPR dari tiga parpol telah “dinonaktifkan”.***