Amazon: Dari 'Day 1' ke Budaya 'Day 2' yang Dikecam

ORBITINDONESIA.COM – Seorang karyawan veteran Amazon mengungkap perubahan signifikan dalam budaya kerja Amazon, menyoroti pergeseran dari filosofi 'Day 1' yang dinamis ke 'Day 2' yang stagnan.

Amazon dikenal dengan filosofi 'Day 1' yang diperkenalkan oleh pendirinya, Jeff Bezos, untuk menjaga semangat dan inovasi ala startup. Namun, kritik terbaru dari karyawan lama mengindikasikan perubahan budaya yang meredupkan semangat tersebut. Perubahan kebijakan seperti kembalinya aturan kerja di kantor dan sistem peringkat kinerja membuat lingkungan kerja menjadi lebih kompetitif dan menekan.

Pergeseran kebijakan ini menjadi bagian dari upaya Amazon untuk meningkatkan efisiensi operasional, sejalan dengan tren di perusahaan teknologi besar lainnya yang melakukan pemutusan hubungan kerja masal. Dalam beberapa bulan terakhir, Amazon telah mengumumkan pengurangan karyawan di berbagai divisi, termasuk perangkat dan layanan. Kebijakan ini menyulut respons dari para mantan karyawan yang berbagi pengalaman serupa tentang lingkungan kerja yang semakin kompetitif dan menekan.

Kritik ini menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara efisiensi operasional dan kesejahteraan karyawan. Apakah fokus pada kinerja dan produktivitas dapat mengorbankan budaya perusahaan yang inklusif dan mendukung? Kritik terhadap kepemimpinan Andy Jassy juga menunjukkan adanya ketidakpuasan dengan arah perusahaan saat ini.

Amazon kini berada di persimpangan jalan, antara mempertahankan warisan inovasi 'Day 1' atau terperangkap dalam siklus 'Day 2'. Bagaimana perusahaan ini akan merespons kritik dan menyeimbangkan antara efisiensi dan budaya kerja yang sehat akan menjadi penentu ke depannya. Pertanyaan yang menggantung adalah, apakah Amazon dapat kembali ke akarnya dan menghidupkan kembali semangat 'Day 1'?

(Orbit dari berbagai sumber, 25 Agustus 2025)