Kunjungan Langka Xi Jinping ke Tibet dan Masa Depan Dalai Lama

ORBITINDONESIA.COM – Xi Jinping melakukan kunjungan bersejarah ke Tibet, menandai peringatan 60 tahun berdirinya Wilayah Otonomi Tibet dengan seruan untuk mengakhiri separatisme.

Kunjungan Xi Jinping ke Tibet dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat terkait suksesi Dalai Lama. Beijing dan Dalai Lama saling bersaing dalam menentukan siapa yang berhak memilih penerus spiritual tersebut. Wilayah ini, yang kaya sumber daya, telah lama menjadi tempat perlawanan terhadap kekuasaan Tiongkok.

Pertarungan untuk masa depan Dalai Lama dapat menyebabkan munculnya dua Dalai Lama saingan. China mengklaim otoritas untuk memilih penerus, sementara Dalai Lama menyatakan penerusnya akan lahir di 'dunia bebas'. Kebijakan 'sinisisasi' Xi meningkatkan pengawasan dan asimilasi di Tibet, mengancam tradisi dan identitas lokal.

Dalam pandangan banyak orang Tibet, langkah-langkah Beijing tampaknya lebih memaksakan kontrol daripada mencari harmoni. Meski Dalai Lama mendukung pendekatan 'jalan tengah' untuk otonomi sejati, Beijing melihatnya sebagai separatis. Kebijakan China di Tibet bisa memperkuat identitas etnik dan religius yang coba mereka hapus.

Kunjungan Xi menyoroti ketegangan yang akan datang dalam menentukan penerus Dalai Lama. Akankah Tibet tetap menjadi medan pertempuran ideologis antara Beijing dan para pengikut Dalai Lama? Kebijakan dan tindakan saat ini akan membentuk masa depan politik dan budaya Tibet dalam jangka panjang.