Pengawal Bung Karno Sanjoto Hadiri Pringatan Kemerdekaan di Kota Semarang

ORBITINDONESIA.COM - Peringatan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia yang digelar Pemerintah Kota Semarang dihadiri veteran perang, sekaligus orang terdekat presiden pertama Soekarno, Kapten CPM (purnawirawan) Sanjoto.

"Kehadiran beliau menjadikan peringatan kemerdekaan kali ini tidak hanya istimewa, tetapi juga menginspirasi kita semua tentang keberanian tanpa batas dan ketulusan pengabdian kepada bangsa," kata Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, di Semarang, Minggu 17 Agustus 2025.

Meski tida muda lagi, Sanjoto terlihat bugar dalam seragam kebanggaannya. Ia begitu khidmat mengikuti jalannya upacara.

Ditemani istrinya, Sanjoto berangkat dari rumahnya di Jalan Belimbing Raya Nomor 34, Peterongan, Kota Semarang.

Wali Kota Agustina mengajak masyarakat untuk merefleksikan kembali makna kemerdekaan.

Menurutnya, kemerdekaan tidak sekadar jembatan emas menuju tujuan negara berdasarkan pembukaan UUD 1945, melainkan juga untuk memperkokoh semangat gotong royong.

Ia menuturkan gotong royong sebagai warisan luhur dan konsep paripurna dalam mengungkit rasa cinta tanah air dan persatuan, serta sebagai roh budaya menuju masyarakat Kota Semarang yang maju, berkeadilan sosial, lestari dan inklusif.

"Jiwa gotong royong atau budaya saling tolong menolong ini menjadi 'spirit' kita untuk lebih mencintai tanah air dan perlu diduplikasi pada semua aspek kehidupan, termasuk dalam pembangunan berkelanjutan di Kota Semarang," katanya.

Sanjoto berpesan kepada anak-anak muda agar tetap gagah dan berani melanjutkan perjuangan para pahlawan menjaga kedaulatan negara.

Ia bercerita pernah mengawal Bung Karno dari Jakarta menuju Tegal, Jawa Tengah untuk memastikan pembubaran pemberontakan DI/TII.

"Tahun 1955 saya mengawal Bung Karno lewat darat dari Jakarta sampai ke rumah dinas Bupati Tegal.”

Sanjoto masih tajam menceritakan kenangannya dan rasa bangganya menjadi pengawal Bung Karno.

"Saya sebagai penyupir (sopir), dipercaya sama Presiden Bung Karno yang waktu itu beliau sangat merakyat. Setiap saat bilang terima kasih. Beliau tidak pernah 'ngalem awake dewe' (membanggakan diri sendiri)," katanya.

Sanjoto juga sangat mengenang jasa Bung Karno untuk memerdekakan bangsa meski harus keluar masuk penjara bersama para pejuang lainnya.***