Puisi Satrio Arismunandar: Elegi untuk Anas Al-Sharif
- Penulis : M. Ulil Albab
- Senin, 18 Agustus 2025 00:43 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Di bawah langit Gaza yang porak poranda,
sebuah tenda berdiri rapuh,
menjadi saksi bisu
ketika suara kebenaran ditembakkan bersama dentum bom.
Anas Al-Sharif, 28 tahun,
pena dan kameramu lebih tajam dari peluru,
setiap kata, setiap gambar,
mengupas selubung dusta,
menyingkap wajah perang yang tak ingin terlihat.
Engkau tahu, maut selalu mengintai,
namun kau tinggalkan pesan terakhir:
"Saya tidak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya,
tanpa distorsi, tanpa kepalsuan,
agar Tuhan menyaksikan mereka yang memilih diam."
Kini, kau tak sendiri.
Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher,
Moamen Aliwa, Mohammed Noufal, Mohammad Al Khaldi—
namamu berbaris bersama mereka,
syuhada pena,
yang dibungkam di bawah hujan api.
Israel menyebutmu militan,
tanpa bukti, tanpa malu,
sementara dunia tahu
engkau hanyalah seorang jurnalis,
salah satu yang paling berani di Gaza,
suara terakhir yang tersisa,
hingga suara itu pun dipaksa padam.
Qatar menyebut kematianmu "kejahatan yang tak terbayangkan".
PBB menyerukan keadilan.
Namun kami tahu, keadilan itu berjalan tertatih,
sementara tanah Gaza
masih dipenuhi jeritan anak-anak,
dan darah wartawan mengering di pasir Shifa.
Anas,
kau telah gugur,
tetapi kamera yang jatuh dari tanganmu
menjadi mata dunia.
Pena yang terhenti di atas catatanmu
menjadi sumpah bagi kami:
kebenaran tidak akan terkubur,
suaramu akan terus hidup
di setiap headline, di setiap layar,
di hati mereka yang berani mendengar.
Selamat jalan,
wahai saksi kebenaran.
Semoga Tuhan memelukmu dalam cahaya-Nya,
sebagaimana kami memeluk warisanmu:
keberanian, kejujuran,
dan cinta pada manusia.
Depok, 17 Agustus 2025
*Dr. Ir. Satrio Arismunandar, M.Si., MBA adalah penulis buku dan wartawan senior. Saat ini menjabat Pemimpin Redaksi media online OrbitIndonesia.com dan majalah pertahanan/geopolitik/hubungan internasional ARMORY REBORN.