Sekolah Baru, Harapan Baru: Menteri PU Menyapa Anak-anak Bantul
ORBITINDONESIA.COM - Langit Bantul cerah pagi itu. Di halaman Sekolah Rakyat Tahap 1A Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso, suara riang anak-anak berpadu dengan semilir angin. Mereka berkumpul, sebagian melanjutkan permainan kecil, sebagian menatap penasaran ke arah gerbang. Seorang tamu penting datang—Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo.
Bukan sekadar kunjungan formal, kedatangan Menteri Dody menjadi momen yang memadukan rasa bangga, haru, dan semangat. Sekolah ini, yang dulu hanya gedung tua peninggalan instansi, kini berdiri dengan wajah baru. Catnya masih bersih, jendela-jendela lebar membiarkan cahaya masuk, dan meja kursi yang tertata rapi menanti masa depan yang akan dibangun di atasnya.
“Kita ingin sekolah ini bertahan lama. Sampai Tahap II selesai, anak-anak tetap harus punya tempat belajar yang layak,” ucapnya, sambil melangkah menyusuri koridor, menatap setiap sudut dengan mata yang teliti.
Ia masuk ke ruang-ruang kelas, melihat langsung proses belajar mengajar. Sesekali, ia berhenti, bertanya pada anak-anak tentang pelajaran yang sedang mereka ikuti. “Belajar itu kunci masa depan,” pesannya, disambut anggukan malu-malu namun penuh arti.
Tidak hanya kelas, ia memeriksa asrama putra dan putri. Jendela dibuka untuk memastikan udara segar mengalir. Tempat tidur dicek satu per satu, toilet dan fasilitas sanitasi diperhatikan detail. “Kebersihan itu bagian dari pendidikan karakter. Kita ingin anak-anak tumbuh di lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman,” ujarnya.
Kini, 200 siswa—83 putra dan 117 putri—menemukan rumah baru untuk menimba ilmu. Ruang ini, yang dulunya sunyi, mulai dipenuhi derap langkah dan tawa sejak 14 Juli 2025. Renovasi yang dimulai 10 Mei hingga 8 Juli lalu telah mengubahnya menjadi pusat pembelajaran yang hidup.
Namun, kunjungan ini bukan sekadar menengok hasil pekerjaan. Ada pesan yang mengalir di antara setiap kata Menteri Dody—bahwa pendidikan bukan hanya soal gedung, tapi soal merawat harapan. Pada September nanti, pembangunan Tahap II akan dimulai, dan pada Juli 2026, seluruhnya diharapkan selesai.
Saat meninggalkan sekolah, Menteri Dody melambaikan tangan. Anak-anak membalas dengan senyum lebar, beberapa melompat kecil seolah tak sabar kembali ke kelas. Di balik senyum itu, tersimpan janji pada diri mereka sendiri: memanfaatkan setiap peluang yang hadir, karena hari ini, masa depan mereka sedang dibangun.
Penulis: Bayu Anggara