Tiga Teroris Dilumpuhkan Dalam Serangan yang Gagal di Kantor Polisi di Iran Tenggara
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 11 Agustus 2025 07:04 WIB

ORBITINDONESIA.COM – Pasukan keamanan Iran berhasil menangkis serangan teroris di kota Saravan, Iran tenggara, Minggu dini hari, 10 Agustus 2025, menewaskan tiga penyerang bersenjata dan menangkap empat lainnya dalam operasi kontraterorisme.
Menurut pernyataan yang dirilis oleh Pusat Informasi Kepolisian Sistan dan Baluchestan, serangan itu terjadi saat patroli rutin oleh unit penegak hukum di Saravan. Patroli tersebut disergap oleh militan bersenjata dalam apa yang digambarkan oleh pernyataan tersebut sebagai serangan "pengecut dan terencana".
Dalam bentrokan berikutnya, unit-unit polisi merespons dengan tegas, melumpuhkan tiga penyerang dan mengejar elemen yang tersisa.
Baca Juga: Iran Disanksi, Israel Dibiarkan: Akhiri Standar Ganda Senjata Nuklir Timur Tengah
Brigadir Jenderal Mohammadreza Eshaqi, komandan kepolisian provinsi, mengonfirmasi detail operasi tersebut.
“Setelah konfrontasi bersenjata di Saravan, rencana keamanan segera diaktifkan. Pasukan kami melumpuhkan tiga teroris dan menyita senapan Kalashnikov, pistol berisi amunisi, dan dua kendaraan yang digunakan oleh para penyerang,” ujarnya. Eshaqi juga mencatat bahwa empat tersangka ditangkap selama operasi lanjutan.
Tragisnya, seorang petugas—yang diidentifikasi sebagai Khodadad Baqeri—tewas saat bertugas. Seorang lainnya terluka dan dibawa ke fasilitas medis untuk perawatan.
Baca Juga: Terjadi Ketegangan, Kapal Perusak Amerika dan Helikopter AL Iran Saling Berhadapan di Laut Oman
Para penyerang diyakini berafiliasi dengan Jaish al-Adl (dikenal di Iran sebagai Jaish-al-Zulm), sebuah kelompok teroris yang terkenal karena operasi kekerasannya di wilayah perbatasan tenggara Iran.
Sebagai penerus Jundullah—yang dibubarkan oleh pasukan keamanan Iran pada tahun 2010—Jaish al-Adl telah dikaitkan dengan berbagai serangan bersenjata di seluruh wilayah tersebut.
Beroperasi terutama di provinsi Sistan dan Baluchestan, organisasi ini telah menargetkan warga sipil dan personel keamanan dalam puluhan serangan mematikan. Selama dua dekade terakhir, pertama sebagai Jundullah dan kemudian dengan identitas barunya, kelompok ini telah merenggut ratusan nyawa warga Iran.
Baca Juga: Dirjen IAEA Rafael Grossi: Iran Siap Lanjutkan Konsultasi Nuklir Secara Teknis
Baru-baru ini, Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas serangan mortir dan granat pada 26 Juli di gedung pengadilan Zahedan, yang menewaskan enam warga sipil—termasuk seorang ibu dan bayinya—dan melukai 22 lainnya.