DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kolaborasi Garisbawahi Komitmen Damai Atasi Konflik Thailand-Kamboja

image
Ilustrasi - Pimpinan militer Kamboja sebelum gencatan senjata (Foto: The Diplomat)

ORBITINDONESIA.COM - Kesepakatan terkait gencatan senjata Thailand-Kamboja berhasil dicapai dalam pertemuan yang diketuai Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia, melalui komitmen damai bersama para pemimpin kawasan ASEAN.

"Kehadiran dan kolaborasi semua pihak menggarisbawahi komitmen bersama terhadap perdamaian, dialog, dan stabilitas regional," menurut pernyataan dalam rilis pers bersama menyusul pertemuan yang diselenggarakan di Malaysia untuk menangani situasi terkini antara Thailand dan Kamboja.

Setelah pertemuan yang digelar di Putrajaya, Malaysia, pada Senin, 28 Juli 2025, Pemerintah Malaysia, Kamboja, dan Thailand merilis siaran pers gabungan membahas pertemuan khusus yang diketuai, diselenggarakan, dan disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia.

Baca Juga: Waduh, Peluru Artileri Kamboja yang Ditembakkan ke Thailand Jatuh di Laos

Pertemuan tersebut melibatkan Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei HUN Manet dan Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai, dan diselenggarakan bersama oleh AS dengan partisipasi aktif dari China guna mendorong penyelesaian damai terhadap situasi yang sedang berlangsung.

Keterangan itu menyebutkan bahwa PM Hun Manet dan Penjabat PM Phumtham Wechayachai telah menyatakan posisi dan kesediaan mereka untuk segera melakukan gencatan senjata dan kembali ke keadaan normal.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menghubungi para pemimpin kedua negara dan mendesak mereka untuk menemukan solusi damai atas situasi tersebut.

Baca Juga: Pakar Studi ASEAN, Zain Maulana: Indonesia Punya Posisi Strategis Dorong Perdamaian Thailand-Kamboja

Sementara, China terus menjalin kontak erat dengan Kamboja, Thailand, Malaysia, dan negara-negara terkait, untuk secara aktif mempromosikan dialog, gencatan senjata, dan memulihkan perdamaian.

Lebih lanjut, keterangan pers bersama itu menyatakan bahwa baik Kamboja maupun Thailand telah mencapai kesepahaman bersama. Kesepahaman itu mencakup gencatan senjata segera dan tanpa syarat, yang berlaku mulai pukul 24.00 waktu setempat pada 28 Juli 2025.

Kesepakatan tersebut dinilai sebagai langkah awal yang vital untuk mencapai de-eskalasi dan pemulihan perdamaian dan keamanan.

Baca Juga: Marty Natalegawa: Perlu Peningkatan Diplomasi untuk Cegah Eskalasi Konflik Thailand-Kamboja

Kesepakatan tersebut juga mencakup komitmen untuk mengadakan pertemuan informal para komandan regional (Militer Regional 1 dan 2 di pihak Thailand dan Militer Regional 4 dan 5 di pihak Kamboja) pada pukul 07.00 waktu setempat pada 29 Juli 2025.

Halaman:

Berita Terkait