DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Apakah Alam Semesta adalah Sel Otak? Teori Pembelokan Pikiran yang Lebih dari Sekadar Fiksi Ilmiah

image
Kemiripan sel otak dan alam semesta (Foto: Sky Core)

ORBITINDONESIA.COM - Bagaimana jika alam semesta yang luas dan kompleks tempat kita tinggal ini bukanlah hamparan yang terisolasi, melainkan hanya satu komponen kecil dari pikiran yang jauh lebih agung?

Gagasan provokatif ini semakin menarik ketika Anda membandingkan gambar jaring kosmik—struktur galaksi yang menyerupai filamen di luar angkasa—dengan pemindaian sel otak manusia. Kemiripannya sungguh luar biasa.

Neuron dan supergugus galaksi bercabang dan menyebar dengan cara yang sangat mirip, meskipun skalanya berbeda miliaran tahun cahaya.

Baca Juga: Buku Alam Semesta Sebelum Adam Alaihissalam, Karya Unik Ali Muhammad Ash-Shallabi

Beberapa fisikawan teoretis dan filsuf berspekulasi bahwa kesamaan visual ini dapat mengisyaratkan sesuatu yang lebih dalam: mungkin seluruh alam semesta terstruktur seperti jaringan saraf, dan kita semua adalah bagian dari kesadaran yang jauh lebih besar—kecerdasan yang tak terpahami di luar pemahaman manusia.

Jika benar, alam semesta dapat berfungsi sebagai sel otak tunggal di dalam pikiran sesuatu yang luar biasa luasnya, di mana lubang hitam bertindak seperti sinapsis, dan galaksi seperti sinyal dalam pikiran abadi.

Tentu saja, gagasan ini berada di batas sains dan spekulasi. Gagasan ini memang belum terbukti, tetapi merupakan pengingat yang kuat betapa misteriusnya realitas.

Baca Juga: Dengarlah Suara Alam Semesta

Semakin dekat kita memandang alam semesta, semakin ia seolah mencerminkan kita dengan cara yang tak pernah kita duga.

Kredit: Analogi visual bersumber dari studi perbandingan simulasi jaring kosmik dan pencitraan saraf. Konsep ini terinspirasi oleh karya-karya dalam fisika teoretis dan filsafat kesadaran.

(Sumber: Sky Core) ***

Berita Terkait