DECEMBER 9, 2022
Internasional

Laporan GPC Ungkap Tak Ada Tempat Aman di Gaza Bagi Disabilitas Akibat Gencarnya Serangan Israel

image
Pemboman gencar oleh pesawat Israel di Gaza (Foto: Xinhua)

ORBITINDONESIA.COM - Jaringan LSM Klaster Perlindungan Global (GPC) menyatakan bahwa tidak ada tempat aman di Gaza lantaran serangan Israel yang intens telah menghancurkan lingkungan perlindungan bagi penyandang disabilitas dan para lansia.

Hal itu diungkap dalam laporan terperinci yang dirilis oleh jaringan tersebut pada Selasa malam, 15 Juli 2025, yang membahas kondisi kehidupan dan kemanusiaan penyandang disabilitas, korban luka, dan kaum lansia di Jalur Gaza, 21 bulan menyusul genosida Israel terhadap Palestina.

GPC adalah sebuah jaringan yang anggotanya mencakup badan-badan HAM PBB, organisasi internasional, dan organisasi masyarakat sipil non-pemerintah lainnya.

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Akibat Agresi Brutal Israel di Jalur Gaza Sudah Lampaui 58.000 Orang

Dalam laporannya, GPC menyatakan bahwa "tidak ada tempat aman di Gaza," menunjukkan bahwa "permusuhan yang penuh dengan kekerasan dan sudah berlangsung selama 20 bulan telah menghancurkan lingkungan perlindungan bagi penyandang disabilitas dan lansia".

Laporan tersebut juga mendokumentasikan 134.105 orang di Jalur Gaza, termasuk lebih dari 40.500 anak-anak, yang menderita "luka baru akibat perang". GPC memperkirakan "25 persen dari mereka mengalami disabilitas baru yang membutuhkan rehabilitasi yang serius dan berkelanjutan."

Laporan itu sekaligus mencatat bahwa "lebih dari 35.000 orang mengalami kerusakan pendengaran yang signifikan akibat ledakan".

Baca Juga: Tentara Israel Perbarui Perintah Evakuasi Bagi Kota Gaza di Tengah Aksi Genosida

Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa di Jalur Gaza, "10 anak kehilangan satu atau dua kakinya setiap hari" akibat perang.***

Berita Terkait