DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku "Soul Quest": Menyelami Samudra Jiwa Bersama Anand Krishna

image

ORBITINDONESIA.COM - Dalam dunia yang dipenuhi dengan hiruk pikuk tuntutan, kecepatan, dan pencapaian material, Soul Quest: Journey Through the Ocean of Existence karya Anand Krishna hadir sebagai oase spiritual.

Soul Quest, menjadi sebuah kompas batin yang mengajak pembaca menempuh perjalanan sunyi: perjalanan pulang menuju diri sendiri.

Dengan gaya penulisan yang meditatif dan menyentuh jiwa, Anand membawa kita melewati perenungan mendalam tentang eksistensi, makna, dan kesadaran sejati.

Baca Juga: Menemukan Makna Sukses yang Sejati: Menyelami Buku “The Seven Spiritual Laws of Success” karya Deepak Chopra

Buku ini membuka dengan pertanyaan yang mendasar namun sering diabaikan: Siapakah kita sebenarnya? Apakah kita sebatas tubuh yang kasat mata? Ataukah ada sesuatu yang jauh lebih dalam, lebih kekal, dan lebih suci yang tinggal di balik daging dan pikiran?

Melalui pertanyaan ini, Anand Krishna mengantar kita memasuki samudra spiritualitas, di mana manusia diajak menyelami dimensi terdalam dari keberadaannya—jiwa atau Self, yang dalam banyak ajaran spiritual merupakan percikan dari Tuhan itu sendiri.

Struktur buku ini bukan narasi linier, tetapi serangkaian refleksi yang mengalir seperti arus kesadaran. Anand tidak menyodorkan dogma atau teori kaku.

Baca Juga: Mencintai Diri Sendiri Apa Adanya: Sebuah Pelukan dari Haemin Sunim dalam Buku "Love for Imperfect Things"

Sebaliknya, ia berbicara seperti seorang sahabat lama yang ingin kita melihat hidup dengan mata hati yang lebih jernih.

Ia mengajak pembaca untuk “mengalami,” bukan hanya “mengetahui.” Beberapa tema penting yang diangkat dalam buku ini antara lain soal penderitaan sebagai panggilan untuk bertumbuh, keheningan sebagai jalan menuju pemahaman, cinta sebagai inti dari eksistensi, serta pentingnya melepaskan ego sebagai langkah awal menuju pencerahan.

Anand tidak menawarkan jalan pintas, tapi ia menegaskan bahwa kebangkitan spiritual bukanlah sesuatu yang abstrak atau jauh dari kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Buku Arysio Santos Tegaskan, Benua Atlantis yang Hilang Itu Bukan Mitos dan Berada di Indonesia

Justru, ia terjadi ketika kita mulai hadir sepenuhnya di momen ini—tanpa penghakiman, tanpa keterikatan, dan dengan kasih sayang terhadap diri dan sesama.

Halaman:

Berita Terkait