Catatan Denny JA: Apakah Pertamina Bisa Selamat di Era Tanpa Minyak?
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 09 Juli 2025 08:01 WIB

Minyak, Bisnis, dan Politik (7)
ORBITINDONESIA.COM - Pesisir Desa Cemara Jaya, Karawang, suatu pagi di tahun 2019. Laut yang biasanya tenang dan biru kini menghitam pekat, memantulkan bayangan kematian.
Seorang anak kecil—kita sebut saja Farel—berdiri di tepi pantai, memandangi air yang tak lagi akrab. Ia anak nelayan. Di matanya, laut adalah ruang bermain, sekolah, dan dapur keluarganya.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Dilema Batin Petugas Perbatasan dan Luka Sosial Lainnya
Tapi hari itu, ikan-ikan mengambang. Jaring-jaring kering. Nafkah ayahnya lenyap secepat gelombang pasang.
Tumpahan minyak dari sumur YYA-1 Pertamina Hulu Energi (PHE) telah mencemari wilayah itu. Ikan dan mangrove mati. Ratusan kepala keluarga terdampak.
Di televisi, manajemen menyebutnya “insiden operasional.” Namun di desa, itu adalah bencana ekologis yang mengguncang hidup.
Kisah ini lebih dari tragedi lokal. Ia adalah cermin bahwa sang raksasa minyak Indonesia tengah berdiri di tikungan sejarah.
Apakah Pertamina bisa bertahan ketika masa depan justru menolak minyak?
-000-
Baca Juga: Catatan Denny JA: Merekam Sejarah yang Luka Dalam Sastra
Dari Raksasa ke Penari: Tantangan yang Menghadang