Rudal dari Pesawat Tempur F-16 Israel Penyebab Gugurnya Marwan Al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Kamis, 03 Juli 2025 07:48 WIB

Sekarang tidak ada rumah sakit yang berfungsi di wilayah Gaza utara, menurut PBB.
Kementerian Kesehatan menuduh militer Israel menargetkan tim medis dan kemanusiaan.
Dalam pernyataannya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka "menyesalkan segala kerugian bagi individu yang tidak terlibat" dan "beroperasi untuk mengurangi kerugian bagi mereka semampu mungkin".
Baca Juga: PBB: Kekurangan Bahan Bakar dan Penembakan Ancam Pasokan Air di Gaza
IDF mengatakan Hamas "secara sistematis melanggar hukum internasional saat menggunakan infrastruktur sipil untuk aktivitas teroris dan penduduk sipil sebagai tameng manusia".
Di seluruh Gaza, sedikitnya 139 orang tewas akibat operasi militer Israel dalam 24 jam sebelum tengah hari pada hari Rabu, kata kementerian kesehatan.
Di daerah al-Mawasi di Khan Younis, sedikitnya lima orang tewas dan lainnya, termasuk anak-anak, terluka dalam serangan Israel yang menghantam sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar, kantor berita melaporkan.
Baca Juga: WHO Sukses Lancaran Pengiriman Medis Pertama ke Gaza Palestina Sejak 2 Maret
Anggota keluarga dari mereka yang tewas mengatakan serangan itu terjadi pada pukul 00:40 waktu setempat (22:40 BST) saat mereka sedang tidur.
Tamam Abu Rizq mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu "mengguncang tempat itu seperti gempa bumi", dan dia "keluar dan menemukan tenda terbakar".
Daerah al-Mawasi dinyatakan sebagai "zona aman" oleh militer Israel, karena PBB mengatakan 80% wilayah Gaza merupakan zona militer Israel atau berada di bawah perintah evakuasi.
Baca Juga: PBB Sebut Kelangkaan Kebutuhan Pokok di Gaza Picu Lonjakan Penyakit yang Seharusnya Dapat Dicegah
"Mereka datang ke sini dengan mengira itu adalah daerah aman dan mereka terbunuh... Apa yang mereka lakukan?" kata Maha Abu Rizq.