DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Imigrasi Soekarno-Hatta Cegah Hampir 100 Pekerja Migran yang Hendak Bekerja ke Negara Konflik

image
Petugas dari Polri dan Imigrasi memeriksapekerja migran. (HO/Imigrasi Soekarno-Hatta)

ORBITINDONESIA.COM - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta bersama Polri dan BP2MI mencegah keberangkatan 98 calon pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural yang hendak berangkat ke negara konflik di Timur Tengah.

Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Johanes Fanny Satria Cahya Aprianto di Tangerang, Rabu 25 Juni 2025, mengatakan, calon pekerja migran ini akan bekerja ke luar negeri secara nonprosedural.

Menurtunya, merwka berencana berangkat ke Yaman, Saudi Arabia, Kamboja, dan Malaysia.

Baca Juga: Kanwil Ditjen Imigrasi Bangka Belitung Awasi Orang Asing Sampai ke Tengah Laut

Ia menjelaskan, modus yang dipakai pekerja ilegal ialah dengan mandiri atau difasilitasi oleh kerabat dan kenalan yang sudah lebih dulu di luar negeri.

"Proses identifikasi calon pekerja ini tidaklah mudah, karena banyak dari mereka menyamar sebagai pelancong.”

Kasubdit III Direktorat PPA/PPO Bareskrim Polri, Kombes Amingga Primastito menambahkan, dari hasil penyelidikan awal ke 98 pekerja migran ini diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus bekerja ke luar negeri.

Baca Juga: Imigrasi Jakarta Selatan Buka Layanan Paspor di Festival Pesanggrahan Sampai Kamis Besok

"Upaya pencegahan ini agar WNI tidak menjadi korban.”

Amingga menemukan banyak korban direkrut untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga, pekerja restoran, sampai pekerja di industri perjudian online dan scam di Kamboja.

Menurutnya, sebagian besar dari calon pekerja tersebut direkrut oleh orang-orang yang mereka kenal secara pribadi, bahkan tetangga atau kerabat.

Baca Juga: Imigrasi Soekarno-Hatta Tunda Keberangkatan Ribuan WNI, Pamuji Raharja: Pengawasan Potensi Perdagangan Orang

Skema ini disebut telah membentuk jaringan rekrutmen terselubung yang cukup luas.

Halaman:

Berita Terkait