Buku Simon Sinek, Start with Why: Menemukan "Mengapa" Sebagai Kunci Kepemimpinan dan Inspirasi

ORBITINDONESIA.COM - Dalam buku Start with Why, Simon Sinek mengajak kita untuk kembali ke pertanyaan paling mendasar: “Mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan?”

Buku ini dibangun dari ide sederhana namun sangat kuat: pemimpin besar dan organisasi sukses selalu memulai dari “why”—alasan atau tujuan mendalam yang melandasi semua tindakan mereka.

Menurut Sinek, kebanyakan orang dan perusahaan hanya fokus pada “what” (apa yang mereka lakukan) dan “how” (bagaimana mereka melakukannya).

Padahal, yang paling menyentuh dan menginspirasi datang justru dari “why”—keyakinan, nilai, atau visi yang menjadi inti dari segalanya.

Salah satu bagian paling menarik dari buku ini adalah konsep The Golden Circle—sebuah model yang menggambarkan tiga lingkaran: Why (inti), How (cara), dan What (hasil). 

Sinek menunjukkan bahwa tokoh-tokoh seperti Steve Jobs, Martin Luther King Jr., atau Wright bersaudara berhasil memimpin gerakan dan perubahan karena mereka memulai dari pusat lingkaran—dari why.

Mereka tidak hanya menjual produk atau menyampaikan pidato, tapi menawarkan makna dan tujuan yang menghubungkan secara emosional dengan orang lain.

Sinek memperkuat teorinya dengan berbagai contoh dunia nyata—mulai dari Apple yang menjual “cara berpikir berbeda” alih-alih sekadar teknologi, hingga pemimpin militer yang menginspirasi karena keyakinan mereka, bukan jabatan mereka.

Buku ini mengandung pesan kesederhanaan yang relevan untuk siapa saja—baik kamu seorang pemimpin organisasi, wirausahawan, guru, aktivis, maupun pekerja kreatif.

Buku ini mengingatkan kita bahwa untuk benar-benar berdampak, kita harus terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari sekadar hasil.

“Orang tidak membeli apa yang kamu lakukan,” tulis Sinek, “mereka membeli mengapa kamu melakukannya.”

Namun, buku ini juga memiliki kelemahan. Sinek cenderung mengulang-ulang pesan utamanya hingga terasa repetitif di beberapa bagian.

Selain itu, meskipun banyak contoh inspiratif, sebagian terasa terlalu terfokus pada perusahaan besar di Amerika Serikat, yang mungkin kurang membumi bagi pembaca dari konteks lain.

Buku Start with Why penting dan layak dibaca, terutama di era ketika banyak orang merasa kehilangan arah dalam karier, bisnis, atau bahkan hidupnya.

Buku ini tidak memberi jawaban instan, tapi menyalakan kembali semangat untuk mencari makna dan kejelasan tujuan.

Sebuah pengingat bahwa di balik setiap tindakan yang bermakna, selalu ada “why” yang kuat.***