DECEMBER 9, 2022
Kolom

Jokowi di Mata Najwa Shihab, Kini Konten Kreator

image
Wawancara konten kreator Najwa Shihab dengan warga negara biasa Jokowi (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Jokowi di mata Najwa Shihab tahun 2014 atau 2018 berbeda dengan Jokowi di mata Najwa Shihab tahun 2025.

Begitu juga Najwa Shihab di mata Jokowi tahun 2014 atau 2018, sudah gak sama lagi dengan Najwa Shihab di tahun 2025.

Mereka bukan lagi teman, tapi sudah berubah jadi seteru. Wawancara bukan lagi antara reporter (Metro TV) dengan nara sumber (Presiden RI), tapi antara konten kreator (Youtube) dengan rakyat biasa (obyek konten).

Baca Juga: Mantan Gubernur Jakarta Berkumpul, Jokowi Tidak Hadir: Ahok dan Anies Duduk Bersebelahan

Berbeda dengan saat jadi reporter, sebagai konten kreator Najwa gak lagi dianggap sebagai tamu istimewa, tapi tamu biasa kayak pengunjung lainnya, yang harus nunggu dulu di luar, nunggu ijin masuk dari ajudan, nunggu tuan rumah mau atau enggak menerima tamunya, setelah diizinkan pun dibatasi cuma boleh nanya-nanya 30 menit.

Selesai itu dipersilakan meninggalkan tempat. Mau muter-muter dulu kayak pengunjung di rumah Jokowi lainnya, silakan. Mau nyobain nasi goreng gratis Chef Arnold dulu (kalau masih ada) juga gak dilarang.

Apapun motif terselubung (kalau ada lho ya) Najwa di balik wawancara singkat dan gak padat itu, atau cuma sekedar pengisi kontennya, gue tetap salut untuk keberaniannya menemui orang yang sudah gak disukainya. Pokoknya sudah gak ada baiknya lagi. Habis dijelek-jelekin (bahasa Najwa sih kritik demokrasi) tanpa ada klarifikasi sama sekali.

Baca Juga: Jokowi dan Kontroversi 

Dan lebih salut lagi ternyata Jokowi juga bukan politisi kacangan, ngambekan, atau mutungan. Meski dia tahu Najwa dari lover telah berubah jadi hater, akhirnya Jokowi mau juga menerima dan menjawab unek-unek yang ada di kepala Najwa. Mulai dari isu IKN, Gibran, dan adili Jokowi yang saat ini isu paling seksi dan ditunggu-tunggu.

Pertanyaan Najwa yang seperti biasa kritis, semua dijawab oleh Jokowi dengan gak kalah taktis. Perkara puas gak puas tentu relatif.

Hasilnya? Ternyata di luar ekspektasi. Terbukti yang diulas media bukan isi materi, tapi lebih ke gestur tubuh Jokowi. Mulai dari senyum yang kaku, sorot mata yang tak bahagia, sampai gerakan menggoyang-goyangkan kaki pertanda gelisah. Begitu kata psikolog yang ditanya ya dijawab.

Baca Juga: KPK Bantah Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto Karena Masif Kritik Presiden Jokowi

Dan dari 1,7 juta penonton Channel Mata Najwa untuk wawancara eksklusif ini juga kelihatan 90 persen kecewa berat rat.

Halaman:

Berita Terkait