DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kapal Pukat Tenggelam di Korea Selatan, Sebabkan 6 Awak Hilang Termasuk Satu Warga Negara Indonesia

image
Ilustrasi kapal pukat Korea Selatan (Foto: The Maritime Executive)

ORBITINDONESIA.COM - Sebuah kapal pukat ikan dengan 14 awak di dalamnya tenggelam di perairan lepas pantai selatan Korea Selatan pada Minggu dini hari, 9 Februari 2025, menyebabkan empat orang tewas dan enam lainnya hilang, termasuk satu Warga Negara Indonesia (WNI).

Yonhap melaporkan pada Minggu dengan mengutip pernyataan dari pejabat Korea Selatan setempat, yang turut menyampaikan bahwa upaya penyelamatan masih berlangsung.

Kapal seberat 139 ton itu membawa delapan warga Korea Selatan, tiga warga Vietnam, dan tiga warga Indonesia. Kapal tersebut dilaporkan hilang pada pukul 1:41 pagi waktu setempat di perairan sekitar 17 kilometer sebelah timur Pulau Habaek, dekat Yeosu, yang terletak sekitar 316 km di selatan Seoul.

Baca Juga: Presiden Yoon Suk Yeol Kembali Menolak Hadir dalam Pemeriksaan Terkait Darurat Militer Korea Selatan

Kapal penjaga pantai dan kapal nelayan lainnya sejauh ini telah menyelamatkan delapan awak, tetapi empat warga Korea Selatan meninggal dunia, termasuk kapten kapal berusia 66 tahun.

Lima dari korban yang diselamatkan, termasuk kapten, dua warga Vietnam, dan dua warga Indonesia, ditemukan di atas sekoci penyelamat, sementara yang lainnya ditemukan mengapung di perairan.

Dua warga Indonesia yang diselamatkan telah dipindahkan ke kantor Penjaga Pantai di Yeosu untuk diwawancarai terkait insiden tersebut, sedangkan warga Vietnam sedang menjalani perawatan di rumah sakit terdekat setelah menunjukkan tanda hipotermia.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Hadiri Sidang tentang Pemberlakuan Darurat Militer

Petugas penjaga pantai mengatakan kapal tersebut kemungkinan terbalik setelah miring ke sisi kiri secara ekstrem, mengutip pernyataan dari awak Vietnam yang selamat.

"Selain tiga orang yang berada di dalam kapal, 11 awak lainnya melompat ke laut,"kata pihak berwenang dalam konferensi pers.

Meskipun kondisi cuaca buruk, pihak penjaga pantai menganggap kejadian tersebut tidak biasa untuk kapal berbobot lebih dari 100 ton terbalik dalam gelombang setinggi 2,5 meter pada saat kejadian. Oleh karena itu, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.

Baca Juga: Resmi Ditangkap Minggu Pagi, Yoon Suk Yeol Jadi Presiden Korea Selatan Pertama yang Ditahan Saat Menjabat

Kapal pukat tersebut merupakan bagian dari kelompok empat kapal penangkap ikan lainnya, tetapi dilaporkan tidak mengirimkan sinyal bahaya, sehingga kantor penjaga pantai menduga tenggelamnya kapal terjadi secara tiba-tiba.

Halaman:

Berita Terkait