DECEMBER 9, 2022
Internasional

Di Dewan Keamanan PBB, Hanya AS yang Mendukung Israel Melarang UNRWA di Palestina

image
Kehadiran UNRWA di Gaza (Foto: Kompas video)

ORBITINDONESIA.COM - Di Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat terisolasi pada Selasa, 28 Januari 2025 dalam mendukung keputusan Israel untuk melarang UNRWA, sementara banyak negara anggota menyuarakan dukungan kuat terhadap kelanjutan operasional badan tersebut.

Dorothy Shea, Kuasa Usaha Ad Interim AS untuk PBB, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa AS "mendukung pelaksanaan" keputusan Knesset Israel untuk melarang operasi UNRWA, badan PBB bagi pengungsi Palestina, di wilayah yang diduduki Israel.

Meski UNRWA memiliki mandat dari Majelis Umum PBB, Shea mengeklaim bahwa "keputusan Israel untuk menutup kantor UNRWA di Yerusalem pada 30 Januari adalah keputusan kedaulatan Israel."

Baca Juga: UNRWA: Pelarangan oleh Israel Merampas Hak Belajar Anak-anak Palestina

"UNRWA yang melebih-lebihkan dampak undang-undang tersebut dan menyatakan bahwa undang-undang itu akan menghentikan seluruh respons kemanusiaan adalah tindakan tidak bertanggung jawab dan berbahaya. Yang dibutuhkan adalah diskusi yang lebih mendalam tentang bagaimana memastikan tidak ada gangguan dalam pemberian bantuan kemanusiaan dan layanan penting," katanya.

Shea juga mengeklaim bahwa UNRWA bukanlah "satu-satunya opsi untuk menyediakan bantuan kemanusiaan di Gaza" dan menuduh badan PBB tersebut memiliki "hubungan dengan teroris."

Utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuduh AS mendukung pembunuhan warga sipil tak berdosa dengan menyediakan senjata kepada Israel dan mencegah pengesahan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Philippe Lazzarini: UNRWA Akan Terus Beroperasi di Palestina Hingga Titik Terakhir

"AS juga memblokir upaya apa pun untuk merancang langkah kolektif Dewan Keamanan dalam membela UNRWA," ujarnya.

Menyebut upaya Israel untuk menutup UNRWA sebagai pelanggaran hukum internasional, Nebenzia berkata: "Kami meminta rekan-rekan kami di Washington untuk sadar dan memberikan tekanan yang diperlukan pada Yerusalem Barat agar tidak memperburuk penderitaan warga sipil Palestina."

Utusan Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, mengatakan, "Keberadaan rakyat Palestina di tanah air mereka bergantung pada layanan yang disediakan oleh UNRWA."

Baca Juga: Indonesia Desak Israel Patuhi Gencatan Senjata di Gaza Palestina dan Cabut Larangan UNRWA

"Penghentian aktivitas badan ini hanya akan mendukung rencana destruktif yang bertujuan menghapus keberadaan Palestina di antara sungai dan laut," tambahnya, seraya menekankan bahwa mendukung UNRWA adalah tanggung jawab bersama.

Halaman:

Berita Terkait