DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Komnas Perempuan: Budayawan dan Tokoh Agama Berperan Penting Dalam Edukasi Pencegahan Kekerasan

image
Anggota Komnas Perempuan, Bahrul Fuad. ANTARA/Anita Permata Dewi.

ORBITINDONESIA.COM - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan memandang, budayawan dan tokoh agama berperan penting dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai kesetaraan gender dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan.

"Kalau budayawan, tokoh agama memiliki perspektif yang bagus terkait kesetaraan gender, pencegahan kekerasan terhadap perempuan, maka ini bisa disampaikan ke masyarakat," kata anggota Komnas Perempuan Bahrul Fuad dalam siaran media sosial di Jakarta, Kamis, 21 November 2024.

Komnas Perempuan mencontohkan Provinsi Banten, yang masyarakatnya menghormati budayawan maupun tokoh agama.

Baca Juga: Komnas Perempuan Minta Stop Salahkan Perempuan Korban Kekerasan Supaya Bisa Pulih Dari Situasi Itu

"Dalam hal ini di Banten, masyarakatnya patuh terhadap para tokoh budaya," kata Bahrul.

Menurut Bahrul, edukasi dan sosialisasi ini penting karena korban kekerasan, terutama kekerasan seksual sering kali merasa takut mengadukan peristiwa yang dialaminya kepada orang lain.

"-Korban- takut distigma, takut disalahkan," kata Bahrul Fuad.

Baca Juga: Komnas Perempuan: Pemerintah Harus Punya Bank Data Terkait Kejadian Femisida di Tanah Air

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak membuka hotline layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau WhatsApp 08-111-129-129, sehingga masyarakat yang melihat, mendengar, dan mengetahui adanya tindak kekerasan di sekitar mereka bisa melapor ke kontak layanan tersebut.

Sementara bagi korban di daerah bisa melapor ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), dan nantinya akan mendapat pendampingan hukum secara gratis.

"Begitu juga bila melaporkan kasus ke Komnas Perempuan, nanti kami akan merujuk dan mencarikan lembaga bantuan hukum dan juga lembaga pemulihan psikologis. Komnas Perempuan juga akan membantu mencarikan Rumah Aman bila korban merasa tidak aman, kami akan bersurat ke LPSK -Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban-," kata Bahrul Fuad.***

Berita Terkait