Jetour Motor Indonesia Fokus Pada Perakitan Lokal Guna Merespon Kanaikan PPN Jadi 12 persen
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Sabtu, 16 November 2024 03:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - PT Jetour Motor Indonesia menegaskan komitmen untuk fokus pada perakitan kendaraan di Indonesia dalam merespon wacana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai Januari 2025 mendatang.
“Kami tidak memperkenalkan mobil CBU di sini karena potensi pajaknya yang sangat tinggi. Sebagai gantinya, kami memutuskan untuk memperkenalkan mobil CKD yang dirakit di Indonesia,” ujar Vice President of Jetour International, Kevin Xu Haifeng di Jakarta, Jumat, 15 November 2024.
Kevin menyampaikan, Jetour memutuskan untuk memperkenalkan kendaraan dalam bentuk CKD (Completely Knocked Down) di pasar Indonesia sebagai respons terhadap peraturan pemerintah yang mengatur pajak impor dan PPN yang cukup tinggi untuk kendaraan CBU (Completely Built-Up) yang diimpor dalam kondisi utuh.
Baca Juga: Survei MarkPlus Inc: Ada Beda Pertimbangan Konsumen untuk Beli Mobil Listrik atau Mobil ICE
Selain itu, keputusan tersebut juga sebagai bukti komitmen untuk mendukung perkembangan industri otomotif nasional.
Diketahui, dua mobil andalan Jetour yakni Jetour Dashing dan X70 Plus telah diproduksi secara CKD di Indonesia sejak Oktober 2024.
"Perusahaan memutuskan untuk mengikuti aturan yang berlaku dengan memilih untuk merakit mobil di dalam negeri, sebagai langkah strategis untuk mengurangi dampak pajak yang tinggi," ujarnya.
Baca Juga: Honda dan Acura Pamerkan Sembilan Mobil di SEMA 2024, Las Vegas, Amerika Serikat
Lebih lanjut Kevin menyampaikan, dengan memilih untuk merakit mobil CKD di Indonesia, perusahaan berharap tidak hanya dapat mengurangi biaya terkait pajak, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk menyerap tenaga kerja lokal.
Perakitan dalam negeri diharapkan dapat meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia, khususnya di sektor industri otomotif.
Dengan perakitan lokal, diharapkan produk otomotif yang dihasilkan dapat lebih terjangkau dan dapat diterima dengan baik oleh pasar Indonesia.
Baca Juga: Menjajal Sensasi "Ngebut" Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5N di Sirkuit Internasional Mandalika
Ia berharap bahwa langkah strategis ini dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia dan menciptakan iklim bisnis yang lebih berkelanjutan di masa depan.
“Kami akan meningkatkan lebih banyak kemungkinan untuk bekerja bagi orang lokal dengan memperkenalkan perakitan kendaraan di sini. Ini adalah komitmen kami untuk berkontribusi lebih besar bagi pembangunan industri otomotif,” katanya.***