DECEMBER 9, 2022
Internasional

CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama untuk Melawan Wabah Mpox yang Sedang Berlangsung

image
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, 6 September 2024 meluncurkan rencana benua tersebut untuk memperkuat respons terhadap wabahmpox. Inisiatif yang diumumkan di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, ini berfokus pada peningkatan pengawasan, diagnostik laboratorium, dan upaya vaksinasi untuk menekan penyebaran penyakit tersebut. /ANTARA/Anadolu/PY

ORBITINDONESIA.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, 6 September 2024, meluncurkan rencana benua tersebut untuk memperkuat respons terhadap wabah cacar monyet (monkeypox) atau mpox yang sedang berlangsung di Afrika.

Inisiatif yang diumumkan di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, ini berfokus pada peningkatan pengawasan, diagnostik laboratorium, dan upaya vaksinasi untuk menekan penyebaran penyakit mpox tersebut.

Rencana ini menekankan pentingnya kerja sama antarnegara di Afrika untuk memastikan bahwa setiap negara memiliki kapasitas yang memadai dalam menghadapi potensi wabah mpox.

Baca Juga: Pakistan Konfirmasi Kasus Mpox ke-4 di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa

Jean Kaseya, Direktur Jenderal CDC Afrika, dalam peluncuran program tersebut menyatakan, "Kami bangga meluncurkan rencana ini secara bersama, yang menyatukan semua pemangku kepentingan dalam pendekatan terkoordinasi untuk menangani wabah mpox di seluruh Afrika."

“Strategi terpadu ini memastikan bahwa semua mitra memiliki tujuan yang sama, menghilangkan duplikasi, dan memaksimalkan dampak,” tambahnya.

Rencana Strategis Kesiapsiagaan dan Respons Mpox, dengan anggaran sebesar 600 juta dolar AS, berfokus pada respons dan kesiapsiagaan di 29 negara anggota.

Baca Juga: Nia Niscaya: Pemerintah Indonesia Berupaya Cegah Penularan Mpox dari Wisatawan Asal Luar Negeri

Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, menekankan bahwa rencana ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan, pengujian laboratorium, keterlibatan masyarakat, dan memastikan ketersediaan langkah-langkah penanggulangan yang kritis.

“Dengan bekerja sama, kita bisa mencapai lebih banyak, dan kekuatan kolektif kita akan membawa kita lebih jauh, memastikan bahwa masyarakat dan individu terlindungi dari ancaman virus ini,” ujarnya.

Kongo pada Kamis menerima pengiriman pertama vaksin mpox untuk membantu menekan penyebaran virus di pusat wabah benua tersebut.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Pastikan Seluruh Puskesmas Siap Tangani Kasus Mpox

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global pada 14 Agustus, sementara CDC Afrika menyatakannya sebagai Darurat Keamanan Kesehatan Publik Benua (PHECS) sehari sebelumnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait