Lembaga Penjamin Simpanan Menilai Pertumbuhan Ekonomi Tetap Solid di Masa Transisi Pemerintahan
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 05 September 2024 04:17 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh solid meski memasuki masa transisi pemerintahan.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Indonesia memiliki fondasi yang kuat dan optimisme ini perlu dijaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ke depan.
“Jadi upayanya adalah menciptakan optimisme di masyarakat kita dan dengan menunjukkan bahwa kita pernah bagus dan (pertumbuhan ekonomi) kemarin juga bagus. Dan ada ‘senjata-senjata’ yang bisa kita pakai untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih bagus lagi ke depan. Jadi kita harus optimis,” kata Purbaya saat ditemui setelah menghadiri Bloomberg CEO Forum Gala Dinner di Jakarta, Rabu, 5 September 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2024 tumbuh sebesar 5,05 persen (year on year/yoy) ditopang kuatnya permintaan domestik dan meningkatnya kinerja ekspor.
Purbaya menggarisbawahi tiga faktor utama yang dapat menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi, yakni peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pemanfaatan perkembangan teknologi, serta koordinasi yang baik di antara semua pemangku kepentingan (stakeholders).
“Pertama, SDM-nya mesti diperbaiki, yang kedua memanfaatkan perkembangan teknologi, dan utamanya itu adalah koordinasi yang baik juga antara semua stakeholder yang ada di negara ini. Jadi kalau semuanya bekerja sama, perbaikan atau pertumbuhan (ekonomi) yang lebih cepat akan terbuka lebar,” jelasnya.
Baca Juga: Capaian ASEAN Lima Tahun Terakhir Menuju Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Mengenai ekspektasi LPS terhadap kinerja perbankan di masa transisi pemerintahan, Purbaya menyatakan optimismenya bahwa pertumbuhan sektor perbankan akan tetap berada di jalur positif.
Ia menyatakan bahwa ada peluang besar bagi Dana Pihak Ketiga (DPK) di sektor perbankan untuk mencapai angka double digit jika faktor-faktor pendukung terkelola dengan baik. Adapun DPK perbankan pada semester I 2024 tercatat tumbuh 8,45 persen (yoy).
Ia juga mengakui bahwa meski ada risiko, jika dikelola dengan cermat, tantangan-tantangan tersebut bisa diatasi. Menurutnya, ekonomi yang stabil akan mendorong pertumbuhan perbankan yang pada gilirannya akan memperkuat posisi likuiditas nasional.
"Harusnya kalau itu dimanfaatkan, kita bisa tumbuh baik ke depan ekonominya. Otomatis kalau ekonominya baik, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga juga bagus," tuturnya.