DPP Partai Golkar: Airlangga Hartarto Sudah Mundur Secara De Facto, Tapi Secara De Jure Harus Disetujui Rapat Pleno
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 12 Agustus 2024 02:39 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dalam sesi jumpa pers yang digelar di kantor pusat partai, Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2025 malam, menegaskan status Airlangga Hartarto selepas dia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjelaskan bahwa Airlangga Hartarto secara de facto memang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, tetapi secara de jure surat pengunduran diri Airlangga masih perlu mendapatkan legitimasi atau persetujuan dari DPP Partai Golkar dalam rapat pleno,
"Saya mau menegaskan secara de jure, Bapak Airlangga Hartarto masih melekat jabatannya sebagai ketua umum karena pengunduran diri itu akan dilegitimasi oleh sebuah institusi yang namanya rapat pleno," kata Doli saat jumpa pers.
Doli mengatakan bahwa DPP Partai Golkar menargetkan rapat pleno itu berlangsung pada hari Selasa, 13 Agustus 2024.
"Kami rencananya paling lambat Selasa, insyaallah untuk menerima dan melegitimasi surat pengunduran diri Pak Airlangga Hartarto sebagai ketua umum," kata dia.
Jika nantinya jajaran pengurus DPP menerima surat pengunduran diri Airlangga, menurut dia, otomatis secara de jure dan de facto dia resmi tak lagi menjabat sebagai ketua umum partai.
Doli merupakan salah satu pengurus pusat Partai Golkar yang berada di rumah dinas Airlangga, kompleks Menteri Widya Chandra sejak Minggu pagi.
Doli mengaku mendampingi Airlangga sebelum pada akhirnya dia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum lewat rekaman video, yang disiarkan oleh Partai Golkar pada siang hari.
Di kantor pusat Partai Golkar selepas jumpa pers, Doli dan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengakui kabar pengunduran diri Airlangga mengejutkan buat mereka.
Baca Juga: Politikus Eros Djarot Nilai Pengunduran Diri Airlangga Hartarto Dapat Disebut sebagai Kudeta Golkar
Namun, keduanya memastikan roda organisasi tetap berjalan karena secara de facto urusan kepartaian saat ini dikerjakan 11 wakil ketua umum partai sesuai bidangnya masing-masing.