Penulis Laurentia Mira: Anak Disleksia Bisa Sukses di Masa Depan Dengan Pendidikan yang Tepat
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 26 Juli 2024 01:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Penulis sekaligus praktisi metode pendidikan anak-anak Montessori, Laurentia Mira, mengatakan bahwa anak disleksia bisa meraih sukses di masa depan dengan pendidikan yang tepat.
Hal ini diungkapkan Laurentia Mira berdasarkan data dari organisasi nirlaba AS, United Notice Ability Dyslexia Network, yang menyebutkan 50 persen penghuni lembaga pemasyarakatan di sana adalah anak dengan disleksia atau yang awalnya kesulitan belajar spesifik.
"Dari studi itu menunjukkan anak-anak yang kesulitan belajar spesifik itu banyak sekali yang hidupnya berakhir di balik jeruji. Berangkat dari itu, tidak menutup kemungkinan hal demikian juga terjadi di belahan dunia yang lain, termasuk di Indonesia," kata Laurentia Mira, yang juga merupakan Ketua Yayasan Lentera Insan Kreatif ini di Bandung, Kamis, 25 Juli 2024.
Baca Juga: Kesuksesan Anak Dalam Mengatasi Kesulitan Adalah Keberhasilan Orang Tua
Yang menarik, kata Laurentia, dalam temuan data lain juga terungkap bahwa 60 persen CEO (Chief Executive Officer) dan para pengusaha yang berhasil di dunia merupakan anak-anak dengan kesulitan belajar spesifik.
"Kalau kita bisa membantu mereka, maka mereka tidak akan menjadi 'lost generation'. Kalau kita tidak membantu mereka maka ketika ledakan demografi Indonesia terjadi pada tahun 2045, kita akan sangat berpotensi memiliki sumber daya manusia yang gagal," ujar dia.
Berdasarkan data tersebut juga, Laurentia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung untuk memberikan sosialisasi dan edukasi bagi 225 anak binaan dalam menyambut hari anak nasional, mengenai kesulitan belajar spesifik atauanak disleksia untuk tujuan membantu pengembangan mereka.
Pasalnya, kata Laurentia, saat ini pendidikan khusus untuk anak disleksia masih minim di Indonesia, padahal mereka pun membutuhkan pendampingan agar mampu menjadi anak unggul di kemudian hari.
"Kami memiliki 'Gerakan Bhinneka' yang punya tujuan untuk memberdayakan guru dan melalui pelatihan literasi untuk menguak potensi anak dengan kesulitan belajar sehingga pendidik mampu memahami perbedaan cara belajar anak dan bisa mendukung kematangan sosial emosional," ujar Laurentia.
Gerakan ini, kata Laurentia, difokuskan untuk membantu anak-anak yang kesulitan belajar di tiga hal, yakni wilayah literasi, matematika, dan pembelajaran yang berkenaan dengan sosial emosional.
Baca Juga: Widi Hartanti: Hasil Belajar P5 Bisa Dorong Siswa Berperilaku Sesuai Nilai Pancasila
Ketiga hal tersebut, kata dia, menjadi sangat fundamental karena anak-anak dengan kesulitan belajar spesifik biasanya memiliki kecenderungan emosional yang kurang begitu baik dan tidak terkontrol, terlebih anak dengan disleksia memiliki kecenderungan merasa dirinya punya self-esteem yang rendah, selalu merasa tidak mampu dan merasa tidak bisa berbuat apa-apa.