DECEMBER 9, 2022
Kolom

Shamsi Ali: Israel, Zionisme dan Kader NU

image
Shamsi Ali (Foto: Youtube.com)

Oleh: Shamsi Ali*

ORBITINDONESIA.COM - Sekarang lagi ramai di media tentang kunjungan lima orang (oknum) dari PBNU ke Israel? Sebenarnya kalau kita tahu apa yang mereka (Zionis Israel) usahakan sekarang ini, tidak akan mengejutkan.

Saya kebetulan berdialog dekat dengan tokoh-tokoh Yahudi, dan memang sulit memisahkan mana yang murni Yahudi dan mana Yahudi dengan ideologi Zionisme.

Baca Juga: Shamsi Ali: Belajar dari Pemilihan Ketua Kongres Amerika

Walau Yahudi itu diperkirakan hanya sekitar 15-16 juta se dunia, ada 5 juta di antaranya tinggal di Amerika Serikat. Mereka memilki banyak kaki tangan di berbagai belahan dunia. Mereka pintar dan memilki strategi yang lihai, seringkali membutakan banyak orang.

Di antara organisasi Yahudi internasional yang sangat aktif menjadi “Public Relations”nya Israel adalah World Jewish Congress dan American Jewish Committee (AJC). Namun yang paling aktif dan agresif adalah AJC ini. Mereka berhasil menembus ke dunia Islam. Bahkan beberapa negara Islam yang sudah membuka hubungan diplomasi dengan negara Israel karena hasil pendekatan dan lobi AJC ini.

Saya kenal AJC secara dekat. Karena beberapa tahun lalu saya pernah dekat bahkan pernah diminta duduk sebagai anggota “Muslim-Jewish Council” (Majelis Muslim-Yahudi). Waktu itu saya tidak mengenal mereka dan menyangka forum ini murni “dialog” antar pemeluk dua agama (Islam dan Yahudi). Anggota-anggota di Council ada tokoh-tokoh besar di dua komunitas. Bahkan salah seorang anggotanya adalah mantan Senator Libermen dari Connecticut.

Baca Juga: Shamsi Ali: Urgensi Menjaga Identitas

Tapi setelah duduk beberapa bulan, khususnya ketika Gaza diserang besar-besaran tahun 2008 (zamannya presiden Amerika Serikat, Barrack Obama) saya tinggalkan majelis itu. Masalahnya, saya dianggap kurang moderat karena kritis kepada Israel dalam pertemuan-pertemuan mereka.

Tapi nama saya masih tertera di sini (website mereka).

AJC inilah yang dulu mengundang KH Yahya Cholil Tsaquf bertemu Benjamin Netanyahu. Bahkan jauh sebelumnya juga pernah mengundang Gus Dur ke Israel dan diberi penghargaan.

Baca Juga: Imam Shamsi Ali: Memaknai keberkahan Ramadan dan Keistimewaan Al Quran

Intinya adalah mereka sekarang ini all out bergerak untuk mengambil hati orang Islam agar bisa menerima Israel. Cover nya “Dialog antar agama”.

Sekitar bulan Desember lalu, Imam Besar masjid Istiqlal diundang oleh AJC selama sebulan di Amerika Serikat. Walaupun beliau misinya mengkampanyekan Masjid Istiqlal dan program bea siswa S2 dan S3 bagi program Istiqlal, Tapi beliau dipergunakan dalam beberapa acara untuk menetralisir wajah mereka (American Jewish Committee). Makanya salah seorang peserta itu dari program Istiqlal.

Saya bisa saja menulis banyak. Karena kalau bicara Yahudi ini, saya bukan “qiila wa qaala” (seseorang yang menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya.). Tapi saya tahu dari ‘first hand’ bergaul dengan mereka.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Kecam Kekerasan Zionis Israel ke Gaza, Saat Pidato di Sidang IPU Jenewa, Swiss

Saya kalau dialog antar agama tidak akan tanggung-tanggung. Tapi kalau sudah sampai masalah kejujuran dan kemanusiaan saya punya sikap.

Saat American Jewish Committee menembus banyak ke jantung dunia akademis (seperti Universitas Islam Negeri) dan Institusi Islam (NU, Muhammadiyah, dan lain sebaginya). Kalau tidak paham dan kurang strategi kita bisa dipakai sebagai stempel… untuk tujuan mereka. 

Wallahu ‘Alam Bish-shawab

Baca Juga: Shamsi Ali Al-Kajangi: Donald Trump: I Am Back!

*Ustaz Shamsi Ali adalah Direktur Jamaica Muslim Center dan imam Islamic Center of New York.***

Sumber: WhatsApp grup Forum Alumni UI

Berita Terkait