Shamsi Ali: Israel, Zionisme dan Kader NU
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 18 Juli 2024 10:44 WIB
Oleh: Shamsi Ali*
ORBITINDONESIA.COM - Sekarang lagi ramai di media tentang kunjungan lima orang (oknum) dari PBNU ke Israel? Sebenarnya kalau kita tahu apa yang mereka (Zionis Israel) usahakan sekarang ini, tidak akan mengejutkan.
Saya kebetulan berdialog dekat dengan tokoh-tokoh Yahudi, dan memang sulit memisahkan mana yang murni Yahudi dan mana Yahudi dengan ideologi Zionisme.
Baca Juga: Shamsi Ali: Belajar dari Pemilihan Ketua Kongres Amerika
Walau Yahudi itu diperkirakan hanya sekitar 15-16 juta se dunia, ada 5 juta di antaranya tinggal di Amerika Serikat. Mereka memilki banyak kaki tangan di berbagai belahan dunia. Mereka pintar dan memilki strategi yang lihai, seringkali membutakan banyak orang.
Di antara organisasi Yahudi internasional yang sangat aktif menjadi “Public Relations”nya Israel adalah World Jewish Congress dan American Jewish Committee (AJC). Namun yang paling aktif dan agresif adalah AJC ini. Mereka berhasil menembus ke dunia Islam. Bahkan beberapa negara Islam yang sudah membuka hubungan diplomasi dengan negara Israel karena hasil pendekatan dan lobi AJC ini.
Saya kenal AJC secara dekat. Karena beberapa tahun lalu saya pernah dekat bahkan pernah diminta duduk sebagai anggota “Muslim-Jewish Council” (Majelis Muslim-Yahudi). Waktu itu saya tidak mengenal mereka dan menyangka forum ini murni “dialog” antar pemeluk dua agama (Islam dan Yahudi). Anggota-anggota di Council ada tokoh-tokoh besar di dua komunitas. Bahkan salah seorang anggotanya adalah mantan Senator Libermen dari Connecticut.
Baca Juga: Shamsi Ali: Urgensi Menjaga Identitas
Tapi setelah duduk beberapa bulan, khususnya ketika Gaza diserang besar-besaran tahun 2008 (zamannya presiden Amerika Serikat, Barrack Obama) saya tinggalkan majelis itu. Masalahnya, saya dianggap kurang moderat karena kritis kepada Israel dalam pertemuan-pertemuan mereka.
Tapi nama saya masih tertera di sini (website mereka).
AJC inilah yang dulu mengundang KH Yahya Cholil Tsaquf bertemu Benjamin Netanyahu. Bahkan jauh sebelumnya juga pernah mengundang Gus Dur ke Israel dan diberi penghargaan.
Baca Juga: Imam Shamsi Ali: Memaknai keberkahan Ramadan dan Keistimewaan Al Quran
Intinya adalah mereka sekarang ini all out bergerak untuk mengambil hati orang Islam agar bisa menerima Israel. Cover nya “Dialog antar agama”.