DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kementerian Agama Sosialisasi Dampak Buruk Judi Online ke Siswa SMP Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara

image
Pengawas Pendidikan Agama Kristen Kemenag Minahasa Tenggara Dr Meike Rondo, pada kegiatan MPLS di SMP Negeri 1 Tombatu, Mitra, Selasa, 16 Juli 2024. Ada sosialisasi tentang dampak judi online. ANTARA/HO-Kemenag.

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sosialisasi dampak buruk judi daring atau online kepada siswa SMP di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Hal ini kami lakukan dalam rangka pencegahan judi online dan sosialisasi moderasi beragama di lingkungan generasi muda," kata Pengawas Pendidikan Agama Kristen Kemenag Minahasa Tenggara, Meike Rondo, pada kegiatan MPLS di SMP Negeri 1 Tombatu, Mitra, Selasa, 16 Juli 2024.

Meike Rondo menjelaskan bahwa judi online menjadi momok yang serius dan berbahaya.

Baca Juga: Usman Kansong: Konten Judi Online Makin Sedikit Sejak Akses Internet ke Kamboja dan Filipina Ditutup

"Judi online merupakan masalah serius yang dapat merusak kehidupan remaja, termasuk siswa SMP. Kecanduan judi online dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik, masalah sosial, dan tindakan kriminal," tegasnya.

Selain peran sekolah, orang tua dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. 

Ia mengatakan, kerja sama yang baik antara semua pihak akan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak. 

Baca Juga: Ketua Umum APJII Muhammad Arif Sebut Anggotanya Proaktif Dukung Pemerintah Berantas Judi Online

Kantor Kementerian Agama Minahasa Tenggara berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang mendidik dan mencegah masalah sosial di kalangan remaja, demi generasi yang lebih baik dan berakhlak mulia.

Dr Meike, menjelaskan juga tentang nilai-nilai toleransi, kedamaian, dan kemanusiaan yang sangat penting yang berhubungan dengan praktek moderasi beragama. 

Hal ini tentu saja bertujuan untuk mendukung pendidikan karakter dan pencegahan masalah sosial di kalangan remaja kedepannya. 

Baca Juga: RSUD Kota Tangerang Buka Layanan Konsultasi Bagi Pecandu Judi Online dan Pinjaman Online

"Dengan menghubungkan pembahasan judi online dan moderasi beragama dalam kegiatan MPLS ini, kita dapat memberikan bekal yang kuat bagi siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan," ujar Meike.

MPLS menjadi momen tepat untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya judi online dan pentingnya moderasi beragama. 

Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan nilai-nilai positif seperti kejujuran, disiplin, dan kerja sama, yang membantu mereka menolak judi online dan hidup sesuai ajaran agama.

Baca Juga: Pondok Pesantren Darul Haqmal Sukabumi Jawa Barat Rehabilitasi Korban Judi Secara Gratis

Guru diharuskan menjadi contoh peran model dengan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral. Kegiatan MPLS diakhiri dengan lomba pembuatan poster "Stop Judi Online" dan pemahaman tentang model kerja sama dan dialog dalam moderasi beragama. 

Siswa juga mempraktekkan salam sapa dalam setiap agama, menunjukkan implementasi moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.***

Sumber: Antara

Berita Terkait