Satpolairud Evakuasi Dua Kapal Nelayan yang Terbalik di Perairan Garut Jawa Barat, Satu Nelayan Masih Hilang
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 06 Juli 2024 00:50 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Satuan Polisi Air dan Udara atau Satpolairud Polres Garut mengevakuasi dua kapal nelayan yang terbalik, setelah dihantam gelombang tinggi di laut selatan Kabupaten Garut Jawa Barat, Jumat, 5 Juli 2024.
Kepala Satpolairud Polres Garut, AKP Anang Sonjaya mengatakan, kejadian itu tidak hanya menyebabkan kapal terbalik, tapi juga membuat seorang nelayan yang hendak membantu menjadi korban hilang, yang sampai saat ini masih dalam pencarian.
"Ya -ada kapal terbalik-, nelayannya masih pencarian, belum ketemu satu orang," kata Anang tentang insiden kapal terbalik di perairan Garut tersebut.
Baca Juga: AS Dukung Manila Terkait Tabrakan Kapal Filipina-China di Laut China Selatan
Ia menuturkan, dua kapal nelayan dengan nama kapal Jaya Abadi 03, dan Jaya Abadi 04 terbalik setelah dihantam gelombang tinggi di perairan sekitar Pelabuhan Cipunaga, Garut, Jumat pagi.
Kejadian itu bermula ketika kapal Jaya Abadi 04 dengan nahkodanya Hengki mengalami mesin mati di tengah lautan sekitar pukul 9.30 WIB. Selanjutnya meminta bantuan ke kapal lain untuk menarik kapal tersebut.
Namun kedua kapal tersebut tiba-tiba dihantam gelombang laut yang tinggi, hingga menyebabkan nahkoda maupun anak buah kapal (ABK) terhempas ke luar kapal.
Baca Juga: Kapal Perang Indonesia KRI Kerambit Latihan Bersama Kapal Perang India di Selat Malaka
"Keduanya terbalik, akibatnya, para awak kapal termasuk tekong dan ABK terhempas ke laut," katanya.
Anang menyampaikan, kejadian tersebut dilihat oleh nelayan lain yakni Sonadin (25) yang dengan sigap mencoba menyelamatkan mereka yang terhempas dari kapal tersebut.
Namun Sonadin saat hendak menyelamatkan terbawa arus gelombang laut dan menghilang, hingga saat ini masih dalam pencarian petugas.
"Semoga Sonadin segera ditemukan dengan selamat, dan kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan siap menghadapi kondisi darurat di laut," katanya.***