Emi Wiranto: Diplomasi Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 15 Juni 2024 10:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada Kamis, 13 Juni 2024 untuk makan siang bersama.
Sebagai presiden terpilih yang akan berkuasa hingga lima tahun mendatang, pertemuan tersebut memiliki arti penting bagi bangsa ini ke depan. Bagaimana Indonesia dibangun dengan suatu kesinambungan dan keadilan di tengah perkembangan dunia yang berubah. Seperti biasanya, acara makan bersama Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi digunakan sebagai kesempatan untuk membahas isu-isu nasional terkini.
Di ujung masa pemerintahan Jokowi, Menhan Prabowo Subianto diberi kepercayaan mewakili Indonesia dalam sejumlah lawatan luar negeri, di antaranya Forum Ekonomi Qatar pada medio Mei 2024, kemudian mengikuti "Sangri la Dialogue" di Singapura, sebagai pertemuan pertahanan-keamanan dunia yang penting.
Baca Juga: Keluarga Besar Prabowo di Sulawesi Utara Syukuran Kemenangan
Selain itu, Prabowo melanjutkan lawatan diplomasi keamanan ke negara Teluk, di mana ia mengikuti KTT di Yordania. Pada forum ini, Prabowo menunjukkan kemampuannya dalam pemahaman state power.
Seperti yang dikatakannya dalam Sangri la Dialogue, "big state with big responsibility, small state with small responsibility.”
Dalam forum KTT tentang Gaza itu, Indonesia mengajukan usulan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza yang terdampak serangan militer Israel. Perhatian Indonesia terhadap masyarakat internasional yang terdampak konflik dan perang merupakan satu tujuan penting dalam menegakkan amanat konstitusi untuk menciptakan perdamaian dunia.
Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Kunjungi Akademi Militer Magelang, Beri Pengarahan Kebangsaan kepada Siswa
Selain pernyataan dan diplomasi dalam berbagai perundingan internasional, Indonesia perlu menunjukkan aksi nyata melalui bantuan-bantuan kemanusiaan dan pengiriman pasukan perdamaian, seperti yang dilakukan melalui program peace keeping force Indonesia.
Salah satu keunggulan Indonesia dalam dinamika diplomasi internasional adalah karena Indonesia merupakan negara multietnik dengan dasar Pancasila sebagai ideologi terbuka yang mengakomodasi isu keadilan, demokrasi, persamaan nasib, dan toleransi.
Diplomasi Prabowo tersebut menunjukkan bahwa Indonesia ke depan akan menjadi salah satu kekuatan internasional yang menentukan, terutama sebagai kekuatan penyeimbang di antara kekuatan-kekuatan besar yang bertarung.
Jika mengacu pada konstitusi UUD 1945, maka Indonesia didorong untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi. Sementara saat ini dunia mengalami banyak konflik, perang, dan sengketa antarnegara di berbagai kawasan.